Puluhan Tahun Tak Bisa Dihuni, Kisah Kelam Dibalik Pulau Gruinard, Tempat Uji Coba Senjata Biologis yang Terpencil dan Simpan Bahaya Mematikan

Senin, 04 Mei 2020 | 14:35
YouTube

Senjata Biologis

GridHype.ID - Nama pulau ini tentu asing bagi sebagian besar dari kita.

Ya, pulau Gruinard sendiri adalah sebuahsebuah pulau kecil berbentuk oval yang terletak di Gruinard Bay, Skotlandia, Britania Raya

Jika kamu berada di pulau utama Skotlandia maka kamu bisa menempuh jarak sejauh setengah mil untuk sampai ke pualu Gruinard.

Baca Juga: Wanita ini Histeris Saat Dapati Ada 'Tanduk' Tumbuh di Kepalanya, Rupanya Ia Mengalami Kondisi Langka ini Pada Tubuhnya

Pulau Gruinard pertama kali disebutkan pada pertengahan abad ke-16, setelah seorang pendeta Skotlandia bernama Donald Monro singgah di sana.

Dari tepi daratan, pulau ini nampak sepi, damai tanpa penghuni.

Namun jika tau sejarahnya mungkin Wikeners akan enggan menginjakkan kaki di sana.

WIKEN.ID melansir Amusing Planet,pada 1940-an Pulau Gruinard punya cerita kelam.

Pulau tersebut saat Perang Dunia II pernah dijadikan sebagai pusat eksperiman paling mengerikan.

Para ilmuan militer di Porton Down mendemonstrasikan pada Winston Churchill tentang bahaya anthrax.

Itu adalah sejenis bakteri mematikan yang digunakan sebagai senjata biologis.

Baca Juga: Bak Oase di Tengah Masa Sulit, Nasabah BRI Terima Transferan Sebesar Rp600 Ribu secara Misterius, Ini Penjelasan Soal Asal-muasal Dana Tersebut

Senjata biologis ini adalah yang paling dikenal dan ditakuti di dunia.

Menghirup sporanya saja bisa menyebabkan flu yang mengerikan.

Pertama demam, kemudian batuk, nyeri dada, dan sesak napas saat semua cairan menumpuk di dada.

Jika tak segera diobati maka dapat dipastikan dalam hitungan 48 jam pasien bisa meninggal.

Menelan spora bisa menyebabkan diare, perdarahan internal, sakit perut, mual dan muntah.

Jika korban menghirup antraks makan akan mengalami hal paling fatal dengan angka kematian setinggi 80%, bahkan dengan perawatan medis sekalipun.

Anthrax pertama kali digunakan dalam senjata Perang Dunia I oleh pemberontak Nordik melawan Tentara Kekaisaran Rusia di Finlandia.

Baca Juga: Pulang Berlibur, Lengan Wanita ini Jadi Berlubang dan Ditemukan Hewan Menjijikan ini Bersarang di Dalamnya

Namun tak ada yang tahu bagaimana keefektivan senjata tersebut.

Namun kemudian eksperimen manusia mulai dilakukan.

Pertama dilakukan oleh Unit 731 Angkatan Darat Jepang yang terkenal selama Perang Sino-Jepang II di tahun 1930-an.

Ribuan tahanan perang meninggal dunia setelah sengaja diberi bakteri tersebut.

animalogic.ca

Pulau Gruinard yang terkontaminasi anthrax yang rencananya digunakan Inggris untuk menyerang Jerman.

Akhirnya apada awal Perang Dunia II, sekutu mulai melirik antraks.

Dan ilmuan Inggris pun akhirnya mengetahui jika bakteri tersebut sangat tahan dan dapat hidup dalam kondisi yang keras selama beberapa dekade atau bahkan berabad-abad.

Untuk itu mereka memerlukan tempat terpencil untuk melakukan eksperimen yang harus dijaga ketat.

Baca Juga: Salah Kaprah, 4 Kebiasaan Ini Jadi Penyebab Nasi Cepat Kering Meski Disimpan di Rice Cooker

Alhasil Pulau Gruinard pun dipilih.

Pada 1942, 80 domba dibawa di pulau itu untuk menjadi kelinci percobaanya.

Bom berisi spora antraks kering meledak di dekat tempat domba-domba itu diikat.

Hanya dalam beberapa hari, domba-domba itu jatuh bagai lalat.

Hasil ini membuat ilmuan Inggris menyimpulkan jika spora antraks dilepas di kota-kota di Jerman mungkin mereka tak hanya menghapus sebagian besar populasi, namun juga bisa membuat daerah itu tak bisa dihuni selama beberapa dekade kemudian.

Ini menjadi misi "Operasi Vegetarian" - sebuah rencana jahat untuk menjatuhkan kue biji rami yang terinfeksi antijam di atas ladang-ladang Jerman.

Kue ini akan dimakan oleh ternak, yang kemudian akan dikonsumsi oleh penduduk sipil, yang menyebabkan kematian jutaan warga Jerman.

Baca Juga: Sempat Viral, Pria ini Ceritakan Pengalamannya Terima Tantangan Tidur di Hotel Tua Terbengkalai yang Angker

Selanjutnya, anthrax akan menghapus sebagian besar ternak Jerman, menciptakan kekurangan pangan yang sangat besar untuk sisa populasi lainnya.

Lima juta kue disiapkan untuk disebarkan di Jerman.

Beberapa kue juga diuji pada domba di Pulau Gruinard.

Operasi Vegetarian hanya untuk digunakan jika Jerman melakukan langkah pertama dalam perang biologis, yang untungnya, tidak dilakukan.

Di akhir perang, kue-kue itu dihancurkan dalam sebuah insinerator.

Sementara itu, spora antraks di Pulau Gruinard menolak mati dan membuat daerah itu tak dapat dihuni hampir lima puluh tahun sampai 1986.

Akhirnya sebuah perusahaan Inggris mendekontaminasi pulau tersebut.

Baca Juga: Pakai APD Lengkap, Dokter Ini Rela Daki Gunung Demi Bisa Obati Pasien Pedalaman yang Demam

Sekitar 280 ton formaldehida disemprotkan ke pulau itu dan lapisan tanah yang terkontaminasi akibat spora mematikan itu.

Untuk melihat apakah pembersihan itu berhasil, segerombolan domba dilepaskan di pulau ini.

Tidak ada efek buruk yang terlihat.

Empat tahun kemudian setelah tanah direndam formaldehid, pulau itu dianggap aman untuk dikunjungi.

Menteri Pertahanan junior sendiri mengunjungi pulau tersebut dan memindahkan tanda peringatan tersebut.

Pada 1990, pulau itu dijual kembali ke ahli waris pemilik aslinya dengan harga jual asli sebesar 500 poundsterling atau setara Rp 5 juta.

(*)

Artikel ini telah tayang di Wiken.ID dengan judul Cerita Dibalik Pulau Gruinard, Tempat Uji Coba Senjata Biologis Semasa Perang Dunia 2

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Wiken Grid