Makanan Kaleng Sering Jadi Alternatif Sahur, Berikut FaktaTentang Makanan Kemasan yang Selalu Laris Manis di Bulan Ramadan

Sabtu, 02 Mei 2020 | 21:55
studentlifeguide.co.uk

Gizi makanan beku atau frozen food dibanding makanan segar

GridHype.ID - Saat sahur mungkin banyak orang memilih untuk memasak makanan instan.

Cara memasak yang mudah dan praktis membuat makanan instan menjadi pilihan.

Tak dapat dipungkiri, sebagian orang akan menyetok makanan kemasan selama puasa sebagai alternatif makanan sahur.

Baca Juga: Hati-hati! Jangan Panaskan 7 Makanan Sahur dan Berbuka Ini, Bisa Berubah Jadi Racun

Namun pernahkah terbesit dalam pikiran kita mengenai kandungan nutrisi pada makanan kemasan tersebut dapat memenuhi kebutuhan nutrisi selama puasa.

Untuk itu, GridHEALTH.id akan merangkum beberapa nutrisi dari makanan kemasan yang dapat dikonsumsi saat puasa.

Catat dan jangan sampai terlewat ya!

1. Mi instan

Tak ayal, sebagian orang akan makan mi instan jika sahur mepet imsak.

Namun tahukah, mi instan tergolong makanan yang rendah kalori (188 Kal), rendah serat (0,9 gr), dan rendah protein (4 gr).

Jika dilihat dari jumlah asupan nutrisi tersebut, mi instan sebenarnya tidak bisa menopang nutrisi perhari yang dibutuhkan seseorang selama puasa.

Bahkan beberapa studi menyimpulkan bahwa konsumsi mi instan yang berlebihan tidak hanya dapat memicu obesitas tetapi juga penyakit metabolik seperti diabetes, tekanan darah tinggi, hipertensi, penyakit jantung dan sebagainya.

Baca Juga: Cara Aman dan Jitu Bunuh Bakteri dengan Memanaskan Makanan Pakai Rice Cooker untuk Sahur, Begini Tipsnya

2. Frozen Food

Frozen food atau makanan beku seperti olahan daging sapi, ayam, atau ikan memang menjadi barang yang sering dijumpai di berbagai rumah tangga saat puasa.

Namun sejumlah ahli gizi menilai bahwa makanan beku tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit akibat kandungan dalam makanan tersebut.

Beberapa frozen food banyak mengandung sodium, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang terkait dengan penyakit jantung dan stroke.

Sementara itu, American Diabetes Association mencatat komposisi utama makanan beku tersebut yaitu pati yang pada dasarnya adalah polimer (rantai glukosa) glukosa, sehingga jika berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes.

Lebih baik pilih makanan beku yang memiliki kalori kurang dari 500 Kal dan natrium kurang dari 600 mg.

3. Kornet

Kornet

Sebagian orang yang malas masak sahur akan memilih makanan kemasan satu ini.

Melansir USDA Food Data Central, kornet yang dimasak mengandung 129 Kal, 1 gr karbohidrat, 12 gr protein, 9 gr lemak total, 4 gr lemak jenuh, 67 mg kolesterol, dan 549 mg sodium (garam).

Baca Juga: Jadi Menu Favorit Saat Buka dan Sahur, Ternyata Cara Ini Bisa Bikin Gorengan Jadi Lebih Sehat

Dilihat dari jumlah nutrisi tersebut, kornet kaya akan kandungan garam yang dapat menyebabkan risiko kejadian jantung yang merugikan, seperti serangan jantung, pada orang yang sudah memiliki tekanan darah tinggi.

Selain itu, dalam Encyclopedia of Food Sciences and Nutrition, kornet dapat menimbulkan keracunan makanan jika tak dimasak dengan baik, akibat adanya bakteri Salmonella dalam pengemasannya.

4. Sarden

hippopx

ilustrasi sarden kaleng

Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, ikan sarden yang umumnya berisikan ikan hering atau sejenis ikan salmon memiliki kandungan nutrisi seperti 109 Kal, 19,9 gr protein, 1,8 gr lemak, dan 3,4 gr karbohidrat.

Sementara itu, Center for Environmental Health (CEH), USDA memperingatkan bahwa racun dalam lapisan kaleng dapat bermigrasi ke makanan di dalamnya.

Dalam studi CEH pada 2017, 38% kaleng yang diuji menggunakan BPA, dan 19% lainnya mengandung PVC beracun di lapisannya, yang kemungkinan dapat menyebabkan gangguan reproduksi, kerusakan genetik dan kemungkinan meningkatkan risiko kanker payudara.

Bahkan pedoman diet mempertimbangkan ikan sarden sebagai salah satu pilihan ikan degan kandungan merkuri di dalamnya.

Food and Drug Administration merekomendasikan asupan mingguan 2-3 porsi sarden, atau setara dengan 8-12 ons untuk orang dewasa, dan 4-6 ons untuk anak-anak usia 4-7 tahun.

Baca Juga: Ramadhan di Tengah Pandemi, Minum Air Putih Saja Tak Cukup Saat Sahur, Imbangi dengan Mengkonsumsi Hal ini Untuk Daya Tahan Tubuh

5. Sereal

Menjelang akhir puasa, semangat sahur biasanya melemah dan seseorang mulai bosan mengonsumsi masakan rumah hingga beralih untuk mengonsumsi makanan kemasan sepeti sereal.

Tanpa perlu dihangatkan terlebih dahulu, rupanya sereal mengandung gula yang cukup tinggi dari berbagai perasa buah-buahan yang ada di dalamnya.

Sebuah penelitian dari Penn State-A Public Research University menjelaskan, gula tingkat tinggi ini dapat merusak biologi tubuh, terutama saat sarapan atau sahur.

pixabay.com
pixabay.com

Sereal

Ketika seseorang mengonsumsi banyak gula ini dalam makanan pertama, gula darah meningkat, kemudian turun, menandakan bahwa otak membutuhkan lebih banyak gula.

Hal ini dapat menyebabkan siklus setan sepanjang hari gula darah tinggi dan rendah, yang mempengaruhi tingkat energi, konsentrasi, dan menyebabkan konsumsi makanan manis lainnya.

Baca Juga: Mau Ibadah Puasa Lancar? Sebaiknya Makanan dan Minuman Ini Dihindari saat Sahur

Alih-alih mengenyangkan selama puasa, makan manis saat sahur malah menambah rasa lapar saja.

Namun jika terpaksa untuk mengonsumsi sereal saat sahur, pilih sereal yang mengandung serat sekitar 3 gr, gula kurang dari 5 gr, dan pastikan kandungan proteinnya juga tinggi.

Terlepas dari 5 makanan kemasann yang praktis dikonsumsi saat sahur, kita perlu terlebih dahulu mengecek informasi nilai gizi yang biasanya tercantum pada kemasan makanan tersebut.

(*)

Artikel ini telah tayang di GridHealth dengan judul Jadi Menu Praktis, Benarkah Makanan Kemasan saat Sahur ini Berikan Nutrisi selama Puasa?

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber GridHealth.ID