Ibadah di Rumah karena Virus Corona, Masjid di Negara Ini Berubah Fungsi dari Bank Makanan sampai Tempat Penyimpanan Mayat

Rabu, 29 April 2020 | 11:55
Flickr.com

Ilustrasi masjid

GridHype.ID - Pandemi virus corona memang telah menjadi pandemi global yang hampir seluruh wilayah telah terinfeksi Covid-19.

Wabah dari virus corona hingga kini masih menjadi momok banyak orang di seluruh dunia.

Tak main-main dampak dari wabah virus corona pun sangat besar di berbagai sektor.

Salah satunya dampak virus corona adalah membuat sejumlah aktivitas tidak berjalan seperti biasa.

Baca Juga: Hati-hati Sahur dan Buka Puasa Secara Berlebihan Bisa Membuat Seseorang Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona, Begini Penjelasan Menurut Ahli

Salah satunya ibadah di masjid bagi umat muslim di seluruh dunia.

Bahkan di tengah pandemi ini, masjid pun jadi berubah fungsi.

Selain jadi tempat sementara untuk stok makanan hingga tempat penyimpanan mayat.

Banyak kegiatan yang dilakukan di rumah saja untuk mendukung physical distancing.

Baca Juga: Meski Belum Terbukti Obat Maag Diburu Warga Amerika Serikat untuk Lawan Covid-19, Begini Penjelasan Ahli

Hal ini membuat beberapa tempat umum menjadi sepi untuk mematuhi anjuran pemerintah.

Mulai dari sekolah hingga tempat ibadah sepi.

Hal ini membuat tempat-tempat ini diubah menjadi tempat penanganan virus corona.

Baca Juga: Jangan Pusing! Begini Cara Cerdas Atur Uang Saat Bulan Ramadan di Tengah Pandemi Covid-19

Dari bank makanan sampai tempat penyimpanan mayat

Sebuah masjid di Istanbul, Turki telah berubah menjadi bank makanan untuk membantu orang miskin selama pandemi virus corona.

"Setelah shalat ditangguhkan, saya memiliki ide untuk mengidupkan kembali masjid dengan mengizinkan orang kaya membantu orang-orang yang membutuhkan," kata Imam Masjid, Cakir (33), dilansir dari Euro News, Rabu (22/4/2020).

Rak yang biasanya disediakan untuk sepatu jemaah penuh dengan paket pasta, biskuit, dan botol minyak zaitun.

Baca Juga: Bulan Ramadan di Tengah Wabah Virus Corona, Yuk Cobain Resep Minuman untuk Jaga Imunitas ala Dokter Ternama Ini

Cakir mengatakan, inisiatif itu terinspirasi oleh tradisi "sadaka tasi", sebuah batu berlubang di dalamnya yang berisi barang-barang amal untuk orang miskin.

Sementara Masjid E Ghosia di kota industri Bolton, Inggris berubah menjadi rumah sakit dengan 55 tempat tidur untuk para pasien Covid-19.

Itu terjadi ketika banyak tempat di seluruh Inggris diubah menjadi rumah sakit militer dan gelanggang es digunakan sebagai kamar mayat sementara.

"Masjid ini memiliki aula besar, yang digunakan untuk pernikahan dan acara, yang hanya akan duduk di sana kosong," katanya kepada The National, Rabu (1/4/2020).

Baca Juga: Bernapas Lega, Pemerintah China Deklarasikan Kota Wuhan Bebas Virus Corona

"Kami melakukan panggilan untuk sukarelawan dan mendapat respons yang hebat dengan lebih dari 60 orang yang menawarkan bantuan baik muda maupun tua.

Dokter gigi lokal membantu menjalankan infeksi dan sisi kontrol," sambungnya.

Dewan Masjid Boloton pun mendukung inisiatif tersebut.

Menurutnya, memanfaatkan masjid tersebut menjadi cara mereka untuk membantu semua orang.

Baca Juga: 3 Menu Buka Puasa yang Sehat dan Hemat, Dijamin Mudah dan Tak Menguras Kantong di Tengah Pandemi Virus Corona

"Kami berpikir bagaimana kami bisa memanfaatkan ini daripada hanya membiarkannya apa adanya, terutama pada saat kami benar-benar membutuhkan sesuatu seperti ini," katanya lagi.

Sementara itu, sebuah masjid di Birmingham menggunakan tempat parkirnya untuk menjadi tempat penyimpanan mayat sementara, setelah jumlah pasien meninggal mengalami peningkatan.

Tempat parkir tersebut dapat memuat 150 jenazah dan telah dilengkapi dengan pendingin.

Dilansir dari Express & Star, Selasa (21/4/2020) relawan yang membantu penanganan di masjid itu mengatakan bahwa semua biaya sepenuhnya berasal dari keuangan masjid.

Baca Juga: Masih Nol Kasus Covid-19, Kabupaten Ini Punya Cara Efektif Cegah Corona Masuk ke Wilayahnya

Setiap harinya, mereka bisa mengadakan empat hingga lima pemakaman setiap harinya.

Selain pengalihfungsian masjid, sejumlah masjid lain juga mulai batasi aktivitas di tempat ibadah ini.

Lalu, di tengah wabah Covid-19 Pakistan mencabut pembatasan shalat berjamaah di masjid, tetapi jamaah wajib menjaga jarak 2 meter.

Pernyataan itu diumumkan pemerintah Pakistan pada Sabtu (18/4/2020) jelang bulan Ramadan.

Baca Juga: Masih Nol Kasus Covid-19, Kabupaten Ini Punya Cara Efektif Cegah Corona Masuk ke Wilayahnya

Menurut pernyataan itu pengelola masjid juga diharuskan mendisinfeksi tempat secara teratur.

Negara Muslim terpadat kedua di dunia ini memberlakukan pembatasan kurang dari sebulan yang lalu, dan sebelumnya hanya mengizinkan 3-5 orang di masjid untuk shalat.

Peraturan baru ini diumumkan kurang dari seminggu sebelum bulan Ramadan, di mana jumlah jamaah biasanya meningkat.

Baca Juga: Gara-gara Trump Sebut Cairan Disinfektan Bisa Lawan Virus Corona, Amerika Serikat Dibuat Pusing karena Lonjakan Orang Keracunan

Keputusan untuk mencabut pembatasan tersebut diambil dalam pertemuan antara Presiden Pakistan Arif Alvi dan para pemuka agama.

"Masjid-masjid diberikan izin untuk melakukan tindakan pencegahan," tulis sebuah pernyataan setelah pertemuan itu.

Artikel ini telah tayang di GridHits.ID dengan judul Di Negara ini, Masjid Kini Jadi Tempat Penyimpanan Jenazah Covid-19 Selama Anjuran Beribadah dari Rumah Digalakkan(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : GridHITS

Baca Lainnya