GridHype.ID - Sampai saat ini, kasus Covid-19 masih jadi momok di seluruh dunia.
Kasus positif pun masih terus bertambah dibarengi dengan kasus kematian dan kasus kesembuhan.
Di Indonesia sendiri, melansir laman resmi covid19.go.id, sampai tanggal 28 April 2020 pukul 15.00, terhitung sudah ada lebih dari 9000 kasus positif.
Dengan rincian 7,180 orang masih di rawat, 765 meninggal dunia, dan 1,151 orang dinyatakan sembuh.
Angka ini tentu membuktikan betapa cepatnya penularan virus Covid-19 di Indonesia.
Karenanya, ada banyak kebijakan mulai dibuat.
Mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hingga penutupan jalan dan masih banyak lagi.
Kebijakan-kebijakan ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Hal yang sama pun dilakukan pemerintah daerah kabupaten di Papua.
Melansir laman Kompas.com, sampai 27 April 2020 kemarin, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua memiliki nol kasus Covid-19.
Namun hal itu tak lantas membuat pemerintah daerah tenang.
Baca Juga: Nol Kasus Kematian, Ternyata Ini Kunci Sukses Pemerintan Vietnam Tangani Wabah Virus Corona
Mereka membuat berbagai pencegahan agar virus tersebut tidak masuk ke wilayahnya.
Salah satu hal yang diupayakan pemerintah ialah dengan menutup delapan pintu masuk ke kabupaten.
Delapan pintu masuk itu merupakan jalur sungai yang biasa digunakan masyarakat.
"Pintu masuk seluruhnya ada delapan titik (ditutup) hanya bisa untuk pengiriman alat pelindung diri (APD)," ujar Bupati Mamberamo Raya Dorinus Dasinapa, di Jayapura, Senin (27/4/2020).
Upaya ini dilakukan agar pencegahan bisa dilakukan secara maksimal.
Selain kebijakan yang dilakukan pemerintah setempat, bentuk wilayah yang dikelilingi sungai juga menjadi faktor virus tak masuk.
Bukan tanpa sebab, untuk bisa masuk ke wilayah Mamberamo Raya, rakyat harus menggunakan moda transportasi yang hampir semuanya lewat jalur air.
Sulitnya akses untuk ke tempat itulah yang membuat pergerakan manusia di sana lebih mudah dikendalikan.
Penjagaan di setiap pintu masuk pun dilakukan secara tegas.
Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi lalu lintas manusia ke wilayah kabupaten.
"Kami ingin wilayah kami tetap hijau," kata Deden, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mamberamo.
Kendati demikian, pemerintah setempat mengaku sudah menganggarkan sejumlah uang untuk melakukan antisipasi jika hal buruk terjadi.
"Sementara kita sudah siapkan Rp 8 miliar, itu yang kita buat beli alat kesehatan, itu untuk tahap awal berupa pencegahan," kata Dasinapa.
(*)