Bandel Tak Patuhi Aturan Isolasi Mandiri, 3 Pemuda Ini Berhari-hari Nangis Didatangi Sosok Penunggu Rumah Kosong Tempat Karantina Massal

Senin, 27 April 2020 | 08:35
Tribun Solo

Penampakan Omah Londo untuk isolasi OPD bandel yang siap digunakan demi membasmi penyebaran Covid-19 di Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jumat (24/4/2020)

GridHype.ID - Pemerintah terus putar otak untuk memutus penyebaran virus corona.

Segala kebijakan yang dirasa bisa membatasi mobilitas masyarakatpun coba diterapkan.

Sebuah aturan nyeleneh dikeluarkan Bupati Sragen, KusdinarBupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang membuat peraturan untuk warganya agar tertib melakukan karantina mandiri.

Baca Juga: Virus Corona Bisa Bertahan Selama 10 Jam, Lakukan Hal ini Agar Virus Mati di Permukaan Pakaian

Kusdinar melayangkan ancaman bagi ODP (Orang Dalam Pengawasan) yang tidak tertib maka akan diisolasi di gedung kosong.

"Apabila dikarantina mandiri terus kemudian dia tidak menepati surat yang telah dibuat, menganggap remeh serta mengabaikan begitu saja beberapa desa telah meminta izin ke saya untuk mengkarantina di gedung SD yang kosong atau di rumah kosong.

Saya izinkan kalo perlu dikunci dari luar biar gak usah keluar, atau rumah yang berhantu sekalian, tapi tetap diberi makan dan diawasi," kata Yuni.

PIXABAY/SW_REG_03

Ilustrasi penampakan hantu

Baru-baru ini ada tiga warga di Desa Sepat, Masaran, Sragen, Jawa Tengah, telah menjalani karantina mandiri di sebuah rumah kosong yang dianggap berhantu.

Menurut Kepala Desa Sepat, Mulyono, tiga warganya tersebut baru pulang dari merantau dan tidak tertib menjalani karantina mandiri di rumah.

"Niat kita membuat rumah hantu ini adalah untuk karantina bagi pemudik yang bandel menjalani karantina mandiri di rumah," katanya melansir dari Kompas.com, Sabtu (25/04).

Baca Juga: Diduga Idap Gangguan Jiwa, Pasien ODP Virus Corona Ini Nekat Tenggak Bensin dan Bakar Diri hingga Tewas, Ini Faktanya!

Setelah beberapa hari menjalani karantina di rumah tersebut, ketiga warganya mengaku ketakutan karena sering didatangi bayangan aneh.

"Dua hari mereka nangis-nangis terus. Tiap malam malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu di rumah hantu," kata Mulyono.

Setelah itu, Mulyono mengaku ketiganya meminta pulang.

Tribun Solo

Penampakan Omah Londo untuk isolasi OPD bandel yang siap digunakan demi membasmi penyebaran Covid-19 di Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jumat (24/4/2020)

Namun, sebelum diizinkan pulang, orangtua mereka dipanggil dan dimintai komitmen untuk mengawasi anak-anak mereka saat jalani karantina mandiri di rumah.

Mulyono berharap, dengan adanya kejadian pemudik yang didatangi sosok hantu saat menjalani karantina di rumah hantu, tidak ada lagi pemudik yang bandel.

Baca Juga: Usai Dapat Pujian, Pemerintah Tiongkok Rupanya Banyak Manipulasi Data Soal Virus Corona, Selain Kecilkan Jumlah Korban yang Meninggal Akibat Covid-19, Ternyata Tiongkok Juga Tak Jujur Ungkapkan Hal Ini

Pemudik yang baru pulang mudik dari perantauan diharapkan bisa menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari dengan tertib.

Mulyono mengatakan, rumah hantu yang disediakan untuk karantina bagi pemudik bandel tersebut memanfaatkan bangunan bekas gudang tas. Gudang tas ini sudah sekitar 10 tahun dibiarkan kosong.

(*)

Artikel ini telah tayang di GridStar dengan judul Nekat Keluyuran saat Isolasi Mandiri, 3 Pemuda Ini Nangis-Nangis Didatangi Hantu Penunggu Rumah Kosong Tempat Karantina Massal, Begini Nasibnya Sekarang!

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : GridStar.ID

Baca Lainnya