Bagi Ibu Menyusui dalam Kondisi Seperti Ini Sebaiknya Jangan Ikut Puasa Ramadan, ya!

Jumat, 24 April 2020 | 13:50
freepik.com

Ibu menyusui perlu membatalkan puasa bila dikhawatirkan dengan puasa timbulkan dampak negatif.

GridHype.ID - Umat muslim hari ini tengah menjalankan puasa pertama di bulan ramadan.

Bagi kamu para ibu menyusui pasti masih bertanya-tanya bagaimana kalau ikut berpuasa?

Bolehkan ibu menyusui ikut puasa di bulan ramadan tahun ini?

Kamu bisa ikut berpuasa ramadhan saat menyusui, namun harus memenuhi beberapa syarat.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2020 Masih Takut Puasa Batal Karena Sikat Gigi dan Kumur? Begini Penjelasannya

Saat melakukan puasa ketika masih dalam masa menyusui, kamu sebaiknya memperhatikan rambu-rambu yang ada.

Ada rambu-rambu yang perlu kamu ketahui agar tidak mengancam kesehatan ibu maupun si kecil.

Pada umumnya, bayi tidak dirugikan ketika Moms berpuasa sebab kamu tetap bisa memproduksi ASI selama puasa.

Asupan kalori yang berkurang selama puasa juga tidak mengurangi produksi ASI.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Puasa Ramadan? Begini Penjelasan Ahli Agama

Jumlah ASI pun bahkan tidak terpengaruh ketika tidak makan selama 24 jam.

Hal ini justru akan lebih banyak berpengaruh terhadap kondisi sang ibu sendiri.

Sebab kalori yang dikeluarkan saat menyusui akan mempengaruhi kondisi kesehatan.

Kualitas ASI pun mungkin juga akan terpengaruh.

Baca Juga: Bulan Ramadan akan Tiba, Jangan Lupa Bacaan Niat Hingga 6 Hal yang Bisa Membatalkan Puasa

Pertumbuhan fisik bayi ASI mungkin akan terpengaruh oleh ibu yang berpuasa.

Perubahan pola makan juga dapat mengubah jenis lemak dalam ASI.

Setiap kamu memiliki perbedaan dalam hal ini sebab saat puasa tubuhmu akan mengambil cadangan lemak untuk membantu produksi ASI.

Hal ini bisa diantisipasi dengan tetap memberikan ASI sebab jumlahnya tidak berkurang.

Baca Juga: Waspada! Jangan Lagi Biasakan Makan Makanan Pedas Saat Sahur dan Berbuka Puasa, Bisa Sebabkan 5 Masalah Kesehatan ini

Menyusui saat puasa juga berisiko membuat kamu terkena dehidrasi berat.

Dalam hal ini, kamu harus cermat dalam melihat tanda-tanda dehidrasi berat.

Sakit kepala, mata kering dan urin berwarna gelap menjadi gejala dehidrasi berat.

Jika mengalami kondisi ini sebaiknya kamu membatalkan puasa.

Baca Juga: Sering Dikonsumsi Saat Sahur, ini Alasan Kenapa Teh Tidak Cocok Diminum Saat Sahur

Kamu sebaiknya tidak berpuasa bila merasakan tanda-tanda dehidrasi seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Bila dalam satu jam tidak kunjung reda, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter.

Untuk itu, persiapan puasa yang matang akan membantu kelancaran menyusui saat puasa.

Menu buka puasa dan sahur yang tepat dan bergizi menjadi kunci mendapatkan energi cukup bagi ibu menyusui.

Baca Juga: Tak Hanya Sekedar Beribadah, ini 7 Hal Ajaib yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Berpuasa

Pastikan kamu mendapatkan minum yang cukup pada malam hari setelah berbuka.

Selain itu, cobalah tetap tenang dan beristirahat pada siang hari.

Saat merasa badan mulai tidak enak, harus segera menghubungi dokter.

Menyusui saat puasa juga harus memerhatikan bagaimana kebutuhan ASI bagi Si Kecil.

Baca Juga: Berbeda dari Tahun-Tahun Sebelumnya, Berikut Tips Menjalankan Ibadah Puasa di Tengah Pandemi Covid-19 Agar Tetap Aman

Apabila bayi lebih jarang pipis dan pup, bisa jadi Si Kecil mengalami kekurangan ASI.

Selain itu, bayi cenderung menangis dan merasa gelisah setelah menyusui.

Kamu bisa meminta panduan dari dokter untuk mengukur kemampuan dalam menyusui saat puasa.

Artikel ini telah tayang di Nakita.ID dengan judul Ibu Menyusui Puasa Ramadhan: Jika dalam Kondisi Ini Sebaiknya Jangan Puasa, Moms!(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Nakita.ID

Baca Lainnya