GridHype.ID - China diserang oleh mayoritas negara di Eropa dan Amerika karena menjadi penyebab dari virus corona.
Sebelumnya, Inggris dan AS ngotot menyalahkan China sebagai biang keroknya virus corona.
Hal ini lantaran, banyaknyapenemuan yang disembunyikan oleh China, sehingga menjadi masalah global yang belum bisa diatasi ini.
Selain Inggris dan AS, negara Eropa lain ternyata juga bergabung untuk menyerang China karena dituduh menyebabkan malapetakan bagi seluruh dunia.
Baca Juga: Punya Niat Jahat, Australia Malah Takut dengan Kekuatan Kapal Selam Milik TNI AL
Dua negara yang kini bergabung dengan Inggris dan Amerika adalah Prancis dan Jerman.
Bahkan kini Jerman, menjadi negara yang paling ngotot menyalahkan China atas bencana yang memicu kepanikan masyarakat dunia ini.
Melansir Daily Express pada Senin (20/4/20), Jerman melayangkan tuntutan dalam nominal uang kepada Beijing atas pandemi Covid-19.
Menurut keteragan mereka menuntut ganti rugi pada Tiongkok sebesar 130 miliar poundsterling atau setara dengan Rp2.512 triliun.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Presiden Jokowi Tegaskan Larangan Mudik Bagi Masyarakat!
Mereka juga melayangkan kemarahan kepada China yang merupakan tempat asal virus tersebut.
Serangan yang dilakukan Jerman tersebut, bermula dari temuan bahwa Beijing tampaknya menutup skala informasi dari krisis tersebut, dan menyembunyikan sumber wabah.
Sejak kemunculannya di China beberapa bulan lalu, China tidak memberikan informasi penting seperti mengungkap asal mula virus hingga pasien nol juga belum ditemukan.
Bahkan jumlah kasus yang mereka laporan juga ternyata disembunyikan, terbukti dari beberapa waktu lalu setelah ditekan oleh banyak pihak akhirnya China merevisi jumlah korbannya.
Mereka menambahkan hingga 50% dari jumlah korban yang meninggal, dalam jumlah di atas 1.000 orang.
Pada Sabtu (19/4) Donald Trump memperingatkan bahwa China harus menerima konsekuensi serius jika negara itu 'secara sadar' bertanggung jawab karena menyebabkan pademi virus corona.
Trump mengatakan pada wartawan, "Itu bisa saja diberhentikan oleh China, sebelum wabah itu meluas ke seluruh dunia."
"Jika itu adalah kesalahan, kesalahan tetaplah kesalahan, maka harus ada konsekuensi untuk itu," jelasnya.
Baca Juga: Tragis! Bocah Malang Ini Tewas Setelah Tak Sengaja Minum Cairan Disinfektan
Dia juga mengatakan, "Kesalahan yang keluar kendali, ataukan ini dilakukan dengan kesengajaan?"
Presiden Trump telah berulang kali menuduh Tiongkok sebagai negara yang tidak transparan, dan mengungkapkan kasus Covid-19 kepada dunia.
Minggu ini pemerintah China juga merevisi jumlah korban virus corona di Wuhan yang melonjak hingga 50%.
Inggris juga telah bergabung, dengan pejabat intelijen AS dalam menyelidiki klaim virus tersebut berasal dari kebocoran di laboratorium Wuhan.
Baca Juga: Demi Vania Athabina, Venna Melinda Rela Jual Apartemen Rp 5,3 Miliar Meski Penuh Akan Kenangan
Selain itu, Jerman juga meluapkan kemarahannya kepada China dengan meluncurkan bom tagihan kepada negeri tirai bambu dengan jumlah fantastis.
Mereka menuntut China mengganti rugi atas wabah Covid-19 yang kini melanda seluruh dunia.
Jumlah 130 miliar Pound atau Rp2.512 triliun ini untuk menutup kerugian sektor pariwisata, industri film, penerbangan, dan bisnis kecil di Jerman.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Tuduh China Sebabkan Malapetaka Global, Jerman Menuntut Rp2.512 Triliun Pada China Sebagai Ganti Rugi Atas Kasus Virus Corona
(*)