Tragis! Bocah Malang Ini Tewas Setelah Tak Sengaja Minum Cairan Disinfektan

Selasa, 21 April 2020 | 11:30
Freepik

Ilustrasi racun

GridHype.ID - Di tengah pandemi corona seperti saat ini, selain menjaga jarak kita juga harus menjaga kebersihan baik di dalam tubuh ataupun di lingkungan.

Salah satu cara untuk membersihkan benda-benda yang berada di sekitar kita adalah menggunakan cairan disinfektan.

Cairan disinfektan dipercaya mampu membunuhu virus corona, namun penggunaannya tidak boleh sembarangan.

Kejadian tak sengaja meneguk cairan disinfektan, seorang anak berusia 2 tahun, MA di Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia, Senin (20/4/2020) malam.

Baca Juga: Penelitian Sebut Kematian Pasien Pria Karena Covid-19 Lebih Banyak daripada Wanita, Mengapa?

Anak balita berjenis kelamin pria asal Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, ini sempat kritis dan mendapatkan penanganan tim medis Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Palabuhanratu.

Ayahanda almarhum MA, Sihabudin membenarkan anak keduanya telah meninggal dunia Senin malam, setelah beberapa jam mendapatkan penanganan tim medis.

"Ia putra kedua kami meninggal dunia di rumah sakit Palabuhanratu," ungkap Sihabudin saat sikonfirmasi Kompas.com melalui WhatsApp, Senin malam.

Dia mengakui sudah ikhlas melepas kepergian sang anak untuk selama-lamanya.

Begitu juga istri dan keluarganya sudah ikhlas karena semuanya takdir Tuhan.

Baca Juga: 4 Kali Menikah, Andi Soraya Kini Hidup Enak Usai Dipersunting Pengusaha Kaya Asal Makassar, Intip Kehidupan Mereka

"Kami keluarga semuanya pasrah," aku dia yang juga sebagai Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Bantargadung.

Cairan disinfektan sempat dimuntahkan

Sebelumnya kepada wartawan, Sihab sapaan akrabnya, menuturkan peristiwa meninggalnya anak balita ini berawal saat korban pulang dari bermain yang diantar sama kakeknya.

Saat tiba di rumah, korban sepertinya kehausan dan sempat bilang ingin minum.

Namun korban langsung mengambil botol air minum dalam kemasan (AMDK) yang berisi sisa cairan disinfektan.

Padahal botol plastik tersebut dismpan dan disembunyikan di bawah kursi. "Sempat dicegah sama eyangnya juga. Tapi sepertinya sudah ada yang terminum," tutur dia.

Baca Juga: Usai Ribuan Cacing di Solo, Kini Muncul Ubur-ubur di Probolinggo hingga Tutupi Permukaan Sungai

Mengetahui kejadian itu, Sihab langsung meminumkan minyak sayur untuk memancing agar cairan disinfektan yang terminum bisa dimuntahkan.

Beberapa saat kemudian korban akhirnya muntah.

Setelah diberikan pertolongan pertama, akhirnya korban dibawa ke RSUD Palabuhanratu.

Di IGD RSUD Palabuhanratu, korban sempat dibantu menggunakan alat bantu pernafasan.

Menurut dia, informasi dari petugas medis anaknya harus dirawat di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit).

Namun alat itu hanya ada di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi dan RS Hermina.

Namun ruang PICU di kedua rumah sakit itu informasinya penuh.

Baca Juga: Hiraukan Imbauan Social Distancing, 16 Pria Diduga Gay Kepergok Mandi Bareng di Pemandian Air Panas, Petugas Terkejut Lihat Isi HP

"Saya dapat antrean nomor tiga di RSUD Syamsudin dan menunggu keputusan jam 21.00 WIB. Saat itu kondisi anak saya sudah kritis," kata Sihab.

Disinfektan untuk sterilisasi Covid-19

Dalam penanganan Pandemi Covid-19 ini, dia menuturkan mendapat tugas sterilisasi di perbatasan Kabupaten Sukabumi dengan Kabupaten Lebak Provinsi Banten di Kecamatan Cisolok.

Cairan disinfektan dalam botol plastik yang berada di rumahnya didapatkan dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

Rencananya disinfektan itu untuk dipakai menyemprot lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan masjid yang jaraknya sekitar 10 meter dari kediaman Sihab.

"Setelah mengambil cairan disinfektan untuk menyemprot masjid, botolnya saya simpan di bawah kursi," tutur Sihab.

Baca Juga: Digemari Banyak Orang Belakangan Ini hingga Jadi Minuman Viral, Awas! Minum Dalgona Coffee Berlebih Bisa Turunkan Imunitas Loh

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Anak Balita di Sukabumi Tewas Setelah Meneguk Disinfektan Covid-19

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya