Sang Murid Tak Miliki Fasilitas TV Maupun HP, Guru di Sumenep Ini Rela Datang Mengajar ke Rumah Seminggu 3 Kali

Sabtu, 18 April 2020 | 20:45
Facebook Avan Fathurrahman

Muridnya Ada yang Tak Punya TV Maupun Ponsel, Seorang Guru di Sumenep Rela Datangi Rumah Siswanya Satu Persatu Untuk Mengajar: Saya Belum Jadi Guru yang Baik

GridHype.ID - Guru memang pahlawan tanpa tanda jasa.

Seorang guru dari Sumenep, Jawa Timur, rela datang mengajar ke rumah murid di tengah wabah corona viral di media sosial.

Kebijakan belajar di rumah secara online untuk siswa PAUD hingga SMA di tengah pandemi Covid-19 tidak bisa dilakukan semua siswa di Indonesia.

Masih ada sejumlah siswa yang terkendala pembelajaran secara online karena keterbatasan alat atau kuota internet.

Baca Juga: Kisah WNI yang Terjebak Lockdown Selama di Prancis, Denda Rp1,5 Juta Jika Langgar Peraturan

Kondisi ini membuat Avan Fathurrahman (39), guru dari Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, rela datang ke rumah muridnya untuk memberikan pembelajaran.

Guru SDN Batuputih Laok 3, Desa Batuputih Laok, Kecamatan Batuputih itu membagikan kegiatannya mengajar ke rumah-rumah siswa di unggahan akun Facebook miliknya.

Avan menuliskan bahwa dia berada di dalam posisi dilematis.

Ia tak bisa menuruti himbauan menteri pendidikan untuk belajar di rumah karena muridnya tak memiliki fasilitas untuk mengikuti pembelajaran secara online.

"Ternyata saya belum jadi guru yang baik.

Sudah beberapa minggu saya berada dalam posisi yang dilematis. Bukan masalah rindu. Tapi tentang imbauan Mas Mentri, agar bekerja dari rumah. Ini jelas tidak bisa saya lakukan, karena murid saya tidak punya sarana untuk belajar dari rumah. Mereka tidak punya smartphone, juga tidak punya laptop. Jikapun misalnya punya, dana untuk beli kuota internet akan membebani wali murid."

Baca Juga: Meski Hancurkan Harapan Banyak Orang, Najwa Shihab Buka Mata Banyak Pihak Soal Prediksi Kapan Pandemi Virus Corona di Indonesia Berakhir: Mustahil Kita Tahu!

Bahkan ada seorang wali murid yang mengatakan padanya akan mencari pinjaman uang untuk membeli smartphone supaya anaknya bisa belajar secara online.

Namun, Avan memberi pengertian kepada wali murid tersebut bahwa belajar tak harus lewat HP.

Bisa lewat buku paket yang dipinjamkan sekolah.

Ia juga menuliskan sedikit lega saat TVRI membuat program tayang belajar dari rumah.

Namun, sejumlah muridnya ternyata tidak memiliki TV sehingga tidak mengakses tayang itu.

Wali kelas 6 ini melakukan kunjungan tiga hari dalam seminggu ke rumah- rumah muridnya.

Baca Juga: Jaga Diri dan Keluarga dari Covid-19, Gunakan 3 Cara Ini untuk Bersihkan Buah dan Sayur yang Baru Saja Dibeli di Pasar Tanpa Disinfektan

"Kunjungan tiga hari dalam seminggu, sekali kunjungan biasanya ada sembilan rumah siswa.Yang saya kunjungi kadang juga kelas 4 atau 5, yang rumahnya agak dekat dengan siswa kelas 6," terang Avan yang dihubungiTribunjateng.com, Kamis (16/4/2020) yang dikutip olehSosok.ID.

Tak hanya mengajarkan teori dan memberikan latihan saja, Avan juga mengajarkan pengetahuan tentang virus Covid-19.

"Sedikit membahas covid 19 ini juga, biar tidak panik. Terpenting saya memberikan pemahaman cara pencegahannya. Termasuk bagaimana cuci tangan yang baik," lanjutnya.

Terkadang dirinya juga mendongeng ke murid-muridnya dengan menyisipkan nilai moral dan pembelajaran.

Jarak yang lumayan jauh dan waktu yang terbatas menjadi sedikit kendala Avan.

Baca Juga: Warga Teriak Minta Tolong Melihat Anak Kecil Bergelantungan di Kabel Sutet Setinggi 15 Meter, PLN Justru Merasa Bersalah dan Minta Maaf

"Kendala yang pertama jarak karena lumayan jauh. Sekarang kebetulan juga masih sering hujan. Jalan licin dan becek. Kalau hujan ada rumah siswa yang tidak bisa ditempuh dengan sepeda. Jadi sepeda dititip dan dilanjt jalan kaki," lanjut Avan.

Ia juga membagikan sebuah foto saat dirinya harus jalan kaki untuk sampai ke rumah muridnya karena jalan yang becek.

"Kedua waktu, karena harus pindah-pindah. Ketiga adalah sarana, tentu tidak sama dengan saat di sekolah. Papan dan lain-lain tidak ada," tuturnya.

Namun hal itu tak menurutkan niat baiknya untuk terus menyebarkan ilmu.

Apalagi respons orang tua murid yang menyambutnya dengan baik.

Avan berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah dengan memberikan sarana pembelajaran secara online berupa HP.

Baca Juga: Sebelum Menghilang Usai Ungkap Rahasia Besar Virus Corona, Ilmuwan China Beri Peringantan Ini!

"Pada masa sekarang agak sulit memang. Karena ini darurat. Satu sisi saya bisa memahami sikap pemerintah yang membuat edaran untuk bekerja dari rumah. Namun di sisi yang lain, bagi daerah-daerah kepulauan atau pelosok, ini agak sulit diterapkan. Karena sarana yang tidak dimiliki siswa," papar dia.

Dalam akhir tulisan, dia mengatakan jika belum bisa menjadi guru yang baik karena harus melanggar larangan pemerintah.

Tetapi semua itu ia lakukan untuk terus membagikan ilmu pada anak didiknya.

"Saya harus melanggar imbauan pemerintah. Jadi jelas, saya belum menjadi guru yang baik. Tidak memberikan contoh yang baik bagi siswa karena melanggar imbauan pemerintah. Saya bukan tidak takut corona. Takut juga. Tapi gimana lagi?Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari wabah penyakit, termasuk covid-19. Amin..."

Baca Juga: Berhasil Taklukkan Idola Kaum Adam Era 90-an, Inilah Sosok Suami Pertama Desy Ratnasari yang Nyaris Tak Terendus Media Hiburan

Unggahan Avan ini sudah dibagikan sebanyak 3,9 ribu kali.

Ucapan doa dan semangat pun terus diberikan netizen kepadanya.

Avan merupakan alumni S2 Universitas Muhamadiyah Surabaya Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Dia sudah aktif mengajar sejak masuk di pondok pesantren.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Muridnya Ada yang Tak Punya TV Maupun Ponsel, Seorang Guru di Sumenep Rela Datangi Rumah Siswanya Satu Persatu Untuk Mengajar: Saya Belum Jadi Guru yang Baik

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Sosok.id

Baca Lainnya