Pontang Panting Cari Uang Sampai Kuras Semua Tabungan untuk Bayar Petugas Medis dan Sewa Ambulans, Beginilah Kisah Pilu Keluarga Guru Ngaji Berstatus ODP

Jumat, 17 April 2020 | 19:30
Kompas.com

(Ilustrasi) Ambulans

GridHype.ID - Wabah virus corona hingga semakin hari semakin meningkat saja angka kasus infeksinya.

Virus corona tentu saja membuat kekhawatiran di masyarakat.

Bagaimana tidak, virus yang disebut berasal dari hewan kelelawar ini telah menginfeksi setidaknya jutaan orang di dunia, dan ribuan di antaranya telah meninggal dunia.

Melansir dari kompas.com,Berdasarkan data yang dihimpun sejak Rabu (15/4/2020) pukul 12.00 WIB hingga Kamis (16/4/2020) pukul 12.00, ada penambahan 380 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Baca Juga: Pernah Cerai Akibat Doyan Judi, Delon yang Baru Menikah dengan Janda Kaya Ini Terpaksa Tidur Sendirian! Hobi Lama Keulang?

Dengan demikian, secara akumulasi ada 5.516 kasus Covid-19 di Indonesia sejak kasus perdana diumumkan pada 2 Maret 2020 silam.

Selain itu, pemberitaan buruk mengenai virus ini seakan tidak ada henti setiap harinya.

Di Indonesia sendiri, banyak kisah sedih yang terjadi selama wabah ini.

Seperti yang dilansir dari Serambi News, keluarga jenazah Covid-19 di wilayah Ciledug, Kota Tangerang tengah merasakan duka yang mendalam.

Selain harus ditinggal anggota keluarga untuk selamanya, mereka terpaksa merogoh Rp. 15 juta untuk sewa mobil Ambulans.

Baca Juga: Seorang Perawat yang Sedang Hamil Dinyatakan Meninggal Dunia Akibat Corona, Begini Nasib Sang Jabang Bayi

Daryanto yang merupakan keponakan korban menjelaskan, tantenya ini sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19.

Korban dinyatakan meninggal dunia di RS Bakti Asih, Kota Tangerang.

Namun keluarga mengaku kesulitan untuk memakamkan korban yang merupakan perempuan berusia 50 tahun ini.

Daryanto menyebut dirinya menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan 112 mobil Ambulans milik Pemkot Tangerang.

"Makanya dari pada saya menunggu lama khawatir jenazah sudah bau, saya inisiatif sewa mobil Ambulans lain," ujar Daryanto kepada Warta Kota, Rabu (15/04).

Baca Juga: Atasi Virus Corona Bukan dengan Obat Atau Vaksin, Xi Jinping Justru Tawarkan Cara Ini dalam Menangani Covid-19

Ia menggunakan jasa Tangerang Ambulans Service. Dan telah melakukan kesepakatan untuk melakukan pembayaran.

"Bayar Rp. 15 juta. Itu layanannya selain ambulans ada juga peti mati dan dilengkapi alat pelindung diri (APD) sesuai prosedur pemakaman Covid-19," ucapnya.

Kompas.com
Kompas.com

Kwitansi pembayaran ambulans

Menurutnya keluarga pun merelakan uang tersebut. Dan segera memakamkan korban di tanah wakaf dekat kediamannya yakni Ciledug, Kota Tangerang.

Baca Juga: Sering Rasakan Gatal pada Organ Intim, Jangan Sembarangan, Begini Langkah Yang Benar Untuk Membersihkan Miss V

"Beruntungnya uangnya enggak pinjam sana pinjam sini. Korban guru ngaji punya tabungan sekitar Rp. 8 juta. Sisanya anggota keluarga lain pada urunan," kata Daryanto.

Daryanto mengaku kecewa dengan Pemerintahan Kota Tangerang.

"Kecewa, dalam hal ini pemerintah tidak tanggap," ujar Daryanto warga asal Ciledug, Kota Tangerang itu kepada Warta Kota, Rabu (15/04).

Ia menjelaskan awalnya korban dilarikan ke RS Bakti Asih, Kota Tangerang. Kemudian pihak dokter menyatakan bahwa korban merupakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19.

Baca Juga: Amerika Serikat Serius Selidiki Dugaan Virus Corona Bagian dari Senjata Biologis China

"Ada masalah di paru-parunya, setelah menjalani perawatan meninggal dunia. Kemudian pihak rumah sakit menelepon layanan 112 Pemkot Tangerang untuk membawa jenazah tante saya ini," ucap Daryanto.

"Tapi ditunggu-tunggu lama datangnya. Malah tidak ada jawaban. Jenazah tante saya keburu bau dan harus segera dimakamkan," sambungnya.

Daryanto pun berinisiatif untuk menyewa jasa mobil Tangerang Ambulans Service.

"Ada masalah di paru-parunya, setelah menjalani perawatan meninggal dunia. Kemudian pihak rumah sakit menelepon layanan 112 Pemkot Tangerang untuk membawa jenazah tante saya ini," ucap Daryanto.

Baca Juga: Rezeki Tak Kemana! Kehilangan Pekerjaan Akibat Corona, Pria Ini Malah Dapat Uang Rp47 Miliar

"Tapi ditunggu-tunggu lama datangnya. Malah tidak ada jawaban. Jenazah tante saya keburu bau dan harus segera dimakamkan," sambungnya.

Daryanto pun berinisiatif untuk menyewa jasa mobil Tangerang Ambulans Service.

Terjadi kesepatakan dengan biaya Rp 15 juta.

"Apa karena tante saya ini hanya ODP jadinya tidak dilayani mobil Ambulans 112 Pemkot Tangerang itu. Apa karena korban menggunakan BPJS."

"Terus terang saya kecewa, peran pemerintah di sini terasa tidak ada. Semoga tidak ada korban lainnya yang mengalami seperti ini lagi," kata Daryanto.

Baca Juga: Ayahnya Dikenal Brutal, Anak Bos Kartel Narkoba El Chapo Bagikan Bantuan di Tengah Virus Corona dengan Maksud Tertentu

Artikel ini telah tayang di GridStar.ID dengan judul Miris! Keluarga Seorang Guru Ngaji Ini Harus Kuras Semua Tabungan Demi Bisa Makamkan Jenazah Kerabatnya yang Berstatus ODP Covid-19, Puluhan Juta Habis Tak Tersisa untuk Sewa Ambulans dan Bayar Petugas

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber GridStar.ID