Bertahan 26 Tahun dengan Bilah Pisau 10 Centimeter yang Menancap dalam Tengkoraknya, Beginilah Asal Muasal Benda Itu Bisa Tertancap di Kepalanya

Selasa, 14 April 2020 | 16:45
AsiaWire / SFMU 1st Hospital

Bilah pisau yang berhasil dikeluarkan

GridHype.ID - Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini baru saja mengalami kejadian yang tak akan pernah ia lupakan.

Pasalnya dari tempurung kepalanya dokter berhasil mengangkat pisau sepanjang 10 cm.

Pisau itu rupanya telah terjepit di dalam tengkoraknya di sebelah rongga hidung selama 26 tahun.

Baca Juga: Heboh Suara Dentuman yang Asalnya Masih Misterius! Seorang Pakar Sebut Bukan dari Anak Krakatau tapi Dugaan dari Gunung Ini

Proses pengangkatan itu dilakukan melalui sebuah operasi.

Pria itu adalah seorang penggembala kambing dari Tiongkok yang berusia 76 tahun.

Melansir Daily Star, Senin (13/4/2020), awal hal itu bisa terjadi adalah dia dirampok dan ditikam dengan keras pada tahun 1990-an.

Sejak insiden itu, ia hidup dengan bilah pisau yang menancap di kepalanya.

AsiaWire / SFMU 1st Hospital

Hasil CT Scan menunjukkan bilah pisau menancap di dalam kepalanya

Namun, sayangnya di kota kelahirannya kekurangan spesialis medis, sehingga tidak mendapatkan perawatan yang selayaknya.

Baru pada tahun 2012, dia mencari perawatan medis karena mulai merasakan sakit yang kronis dan mengubah lainnya.

Pisau yang menancap di dalam kepalanya masih berada di sana karena tak ada seorang pun yang cukup berkualifikasi untuk mengangkatnya tanpa risiko yang serius yang bisa membunuhnya atau menyebabkan lebih banyak dampak serius baginya.

Baca Juga: Kalang Kabut Tangani Corona, Kantor DPRD Salatiga Tiba-tiba Didatangi Seorang Ibu yang Tawarkan Ginjalnya untuk Dijual, Usut Punya Usut Hal Inilah yang Terjadi Padanya

Syukurlah, kini dia berhasil menemukan tim spesialis.

Tim spesialis tersebut berhasil mengeluarkan pisau yang dilakukan dalam dua operasi.

Operasi tersebut dilakukan pada tanggal 2 dan 8 April lalu.

Dokter Zhang Shuxiang, salah satu ahli bedah, mengatakan, "Ketika kami menemukannya saat sedang dalam perjalanan medis ke Qinghai, kami mengetahui bahwa para ahli telah memutuskan perawatan yang lebih sederhana, hanya meresepkan obat penghilang rasa sakit."

AsiaWire / SFMU 1st Hospital

Proses operasi

"Tapi gejalanya mulai semakin parah dan tak tertahankan. Karena keterbatasan rumah sakit setempat, kami memutuskan untuk membawanya ke Shandong untuk mendapatkan perawatan terbaik."

Akibat pisau di dalam kepalanya tersebut, pria itu mengalami kehilangan penglihatan pada mata kanannya dan kelumpuhan hampir penuh di lengan dan tungkai kirinya.

Operasi penyelamatan dua bagian ini dirancang oleh kepala spesialis telinga, hidung dan mulut Rumah Sakit Shandong Qianfoshan, Wang Qiron dan wakil kepala Wang Baodong.

Baca Juga: Lebih Parah dari Indonesia, Kasus Penolakan Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 di Mesir Picu Bentrok antara Polisi dan Warga, Hingga Grand Mufti Sawqi Allam Harus Ikut Turun Tangan

Tim medis termasuk kepala dokter mata Dang Guangfu, yang menjelaskan gejala pasien.

Dia mengungkapkan: "Pemindaian CT dan X-ray menunjukkan pisau di pangkal tengkorak pasien, bersarang di rongga matanya dan menekan saraf optiknya."

Kepala ahli bedah saraf Liu Guangcun sepakat bahwa mengangkat bilah pisau - berukuran panjang 10 cm dan lebar 3 cm - adalah "satu-satunya cara untuk menyelesaikan penderitaan pria itu sekali dan untuk selamanya".

Dokter Zhang melaporkan, ”Selama operasi dua jam, ahli bedah mengangkat bilah berkarat. Pada 8 April, ia menjalani operasi kedua untuk membersihkan lukanya.

“Dia pulih dengan baik dan sudah bisa berjalan sendiri. Sakit kepalanya hilang, dan ia telah mendapatkan kembali penglihatan penuh di mata kanannya. "

Berbicara setelah operasi, pria tua itu berkata, “Saya tidak bisa tertawa, menguap atau bahkan batuk. Para dokter telah memberi saya kesempatan kedua dalam hidup dan mengakhiri mimpi buruk saya lebih dari 20 tahun.”

(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul 26 Tahun Hidup dengan Bilah Pisau 10 cm yang Menancap dalam Kepalanya, Akhirnya Pisau itu Bisa Diambil, 'Para Dokter Telah Memberi Saya Kesempatan Kedua dalam Hidup'

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Intisari

Baca Lainnya