Di Korsel 51 Orang yang Sembuh Kembali Positif Corona, Para Ahli Sebut Infeksi Kedua Lebih Mengerikan!

Jumat, 10 April 2020 | 18:15
Korea.net

Direktur jenderal KCDC, Jeong Eun-kyeong

GridHype.ID - Virus corona sudah menjadi pandemi global yang mewabah dan menginfeksi lebih dari 200 negara di dunia.

Tak terkecuali negara-negara di Asia, di mana China sebagai sumber pertama virus corona ditemukan.

Baca Juga: Memencet Jerawat Ternyata Nggak Masalah loh, Asal Perhatikan Hal ini dan Dilakukan dengan Cara yang Benar

Ternyata masih banyak yang belum diketahui tentang virus yang telah menginfeksi jutaan orang dan menghilangkan puluhan ribu nyawa pasien ini.

Baru-baru ini peristiwa cukup mengejutkan terjadi terkait pasien virus corona.

Melansir New York Post (7/4/2020), Setidaknya ada 51 pasien yang didiagnosis telah sepenuhnya sembuh dari Covid-19 di Korea Selatan (Korsel) kembali dinyatakan positif.

Mereka dinyatakan positif untuk kedua kali setelah meninggalkan karantina.

Baca Juga: 3 Hari Menjelang Detik-detik Kepergiannya, Glenn Fredly Sempat Meminta Bertemu dengan Sang Ayah, Hengky David Latuihamallo: Rencana Tuhan Memang Tidak Ada yang Tahu

Pasien-pasien dari Kota Daegu itu semuanya dinyatakan positif dalam 'waktu yang relatif singkat' setelah dinyatakan bersih dari virus ini, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), menurut Kantor Berita Yonhap yang didanai pemerintah.

Atas adanya peristiwa ini, Sebuah tim spesialis telah dikirim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi di Kota Daegu, yang merupakan pusat epidemi di Korea Selatan, kata KCDC.

Lalu, apa hasil dari penyelidikan yang dilakukan tim spesialis tersebut?

Untuk saat ini, direktur jenderal KCDC, Jeong Eun-kyeong, meyakini bahwa yang terjadi kemungkinan adalah infeksi virus corona diaktifkan kembali setelah tidak aktif pada pasien.

Baca Juga: Sering Menegurnya Bak Kawan Akrab, Petugas Kebersihan Kompleks Kenang Kebaikan Hati Glenn Fredly Semasa Hidup, Kaget Mendengar Kepergian Sang Musisi

Ya, para penyelidik tidak meyakini terjadinya infeksi ulang pada pasien yang telah sembuh, bahkan menentangnya.

Sehingga di sisi lain, keyakinan tersebut memperkuat ketakutan bahwa penularan tetap menjadi bahaya terembunyi, setelah tampaknya virus corona telah pergi dari pasien.

Dokter China sebelumnya memperingatkan bahwa lebih mematikan untuk kedua kalinya.

Sebelumnya, dokter di garis depan di Wuhan, tempat virus pertama kali berasal, mengatakan sebanyak 10% dari mereka yang diduga telah pulih kembali dinyatakan positif.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Hal Pertama yang Kamu Lihat, Akan Ungkap Kenapa Kamu Masih Jomblo Hingga Saat ini

Setidaknya satu pasien, Li Liang, 36, dilaporkan meninggal karena penyakit ini setelah sebelumnya dinyatakan sembuh.

Paul Hunter, seorang profesor penyakit menular di University of East Anglia, mengatakan kepada MailOnline bahwa kasus-kasus 'positif kembali' jauh lebih besar kemungkinannya adalah 'reaktivasi', atau bahkan hanya tanda bahwa pengujian yang dilakukan saat ini cacat.

"Secara pribadi, saya pikir penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa sampel izin negatif palsu," kata Hunter kepada situs tersebut.

Mengutip Kompas.com yang .elansir dari dari Wolrdometers, Kamis (9/4/2020) pagi, angka kasus pasien yang positif Covid-19 sebanyak 1.508.224 orang.

Baca Juga: Jangan Asal-asalan, 4 Makanan Ini Bisa Jadi Beracun Jika Dipanaskan Lagi, Catat ya!

Adapun angka kematian sebanyak 88.280 orang dan mereka yang sembuh 329.542 orang.

Berikut ini 10 negara dengan kasus terbesar:

1. Amerika Serikat: 426.300 kasus, 14.622 orang meninggal dunia, dan 22.233 orang sembuh.

2. Spanyol: 148.220 kasus, 14.792 orang meninggal dunia, dan 48.021 orang sembuh.

3. Italia: 139.422 kasus, 17.669 orang meninggal dunia, dan 26.491 orang sembuh.

4. Jerman: 113.296 kasus, 2.349 orang meninggal dunia, dan 46.300 orang sembuh.

5. Perancis: 112.950 kasus, 10.869 orang meninggal dunia, dan 21.254 orang sembuh.

Baca Juga: Masih Seperti Mimpi, Mutia Ayu Unggah Video Lawas Glenn Fredly Nyanyikan Lagu Untuknya : Kangen Kamu Bebeh

6. China: 81.802 kasus, 3.333 orang meninggal dunia, dan 77.279 orang sembuh.

7. Iran: 64.586 kasus, 3.993 orang meninggal dunia, dan 29.812 orang sembuh.

8. Inggris: 60.733 kasus, 7.097 orang meninggal dunia, dan 135 orang sembuh.

9. Turki: 38.226 kasus, 812 orang meninggal dunia, dan 1.846 orang sembuh.

10. Belgia: 23.403 kasus, 2.240 orang meninggal dunia, dan 4.681 orang sembuh.

Baca Juga: Manohara Dibuat Geram Lantaran Satwa Liar Dijadikan Konten Oleh Influencer

Amerika Serikat, negara dengan kasus terbesar.

Amerika Serikat mengumumkan akan menyita ekspor peralatan medis pelindung utama untuk memerangi penyebaran virus corona di negara itu.

US Customs and Border Protection (CBP) akan menahan ekspor respirator, masker bedah dan sarung tangan bedah.

Sementara itu, Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) akan menentukan apakah peralatan itu nantinya dikembalikan untuk dipakai AS, dibeli pemerintah atau diekspor.

Negara ini telah melaporkan jumlah kematian dalam satu hari yakni sebanyak 1.781 kematian.

Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu, 8 Makanan Ini Tahan Bertahun-tahun Meski Tanpa Bahan Pengawet

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Bukan Terinfeksi Orang Lain, Penyebab 51 Orang Pasien Sembuh Corona Kembali Positif di Korsel Jauh Lebih Membuat Cemas Para Ahli

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Intisari Online