Coba Santai Sejenak dari Pandemi Corona yang Melanda, Catat Fenomena Langit di Bulan April, Salah Satunya Supermoon yang Hanya Terjadi 3 Kali di 2020

Minggu, 05 April 2020 | 11:23
Hellenic Daily News

Ilustrasi supermoon

GridHype.ID - Tak dapat dipungkiri penyebaran virus corona terus mengkhawatirkan.

Kian hari jumlah orang yang terjangkit kian bertambah.

Namun tetap jangan menjadikan kekhawatiran itu sebuah kepanikan.

Pasalnya kepanikan bisa berimbas pada kesehatan mental hingga merembet ke kesehatan fisik.

Baca Juga: Rahasia Kekayaan Pemimpin Korea Utara Terbongkar! Tak akan Habis Meski Digunakan untuk Beli Kapal Pesiar Mewah dan Kebutuhan Hedon dari Kim Jong Un

Untuk itu, kita tetap perlu menikmati hari-hari dengan bahagia. Nah, salah satunya dengan menikmati beberapa fenomena langit di bulan April.

Berbagai fenomena langit terjadi setiap bulannya.

Seperti hujan meteor, bulan purnama, dan lainnya.

Beberapa fenomena langit tersebut bisa disaksikan di langit Indonesia.

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ada 3 fenomena langit yang akan terjadi di bulan April 2020.

Ketiganya adalah bulan purnama atau supermoon, hujan meteor Lyrids, dan bulan baru.

1. Supermoon

Astronot amatir baru Marufin Sudibyo mengatakan supermoon memiliki nama resmi Bulan Purnama Perigean.

Baca Juga: Kabar Gembira Nih, Riset Ungkap Jika Jatuh Cinta Mampu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Jodoh Dapet Sehatpun Dapet!

Artinya bulan yang berada pada jarak terdekat bumi, saat fasenya sangat berdekatan dengan purnama.

Dia melanjutkan, di 2020 hanya ada 3 kesempatan supermoon, salah satunya pada Rabu, 8 April 2020 mendatang.

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan supermoon bisa dilihat di seluruh dunia, termasuk langit Indonesia.

Menurut keterangan Djamaluddin, karena puncaknya pada Rabu (8/4/2020) pagi pukul 09.35 WIB, supermoon bisa disaksikan malam Rabu atau malam Kamis.

"Supermoon terlihat mulai maghrib sampai menjelang matahari terbenam," ujar Thomas pada Kompas.com (31/3/2020).

Saat supermoon, bulan akan terletak di belakang Bumi bila dilihat dari matahari dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi cahaya matahari.

Jarak bumi dengan bulan pada saat itu adalah 357.035 km dengan ukuran diameter mencapai 33,47 menit busur.

Baca Juga: Deretan Drama Korea Terbaru Ini, Dijamin Bakal Membuat Social Distancing-mu Makin Berwarna, Cek Yuk!

2. Hujan Meteor Lyrids

Kompas.com/Huffington Post
Kompas.com/Huffington Post

Ilustrasi hujan meteor Draconid

Lyrids adalah hujan meteor biasa yang menghasilkan sekitar 20 meteor/jam pada saat puncaknya.

Meteor ini diproduksi dari partikel debu yang ditinggalkan oleh komet C/1861 G1 Thatcher, yang ditemukan pada 1861.

Hujan meteor Lyrids berlangsung setiap tahun mulai dari 16-25 April.

Tahun ini puncaknya akan terjadi pada malam tanggal 22 April dan pagi tanggal 23.

Thomas menjelaskan ada 3 syarat untuk menyaksikan hujan meteor Lyrids:

- Cuaca cerah

- Polusi cahaya minim.

- Jadi disarankan mengamati dari luar kota dan mematikan lampu di sekitar

- Medan pandang ke langit utara tidak terhalang bangunan atau pohon.

Baca Juga: Punya Banyak Manfaat, Sebaiknya Orang Dalam Kondisi Ini Jangan Konsumsi Jahe karena Berbahaya

3. Bulan baru

Citra Anastasia

Supermoon adalah istilah populer untuk bulan purnama atau bulan baru yang berada di orbit bulan yang

Pada 23 April mendatang, bulan akan terletak di sisi bumi yang sama dengan matahari dan tidak akan terlihat di langit malam.

Fase ini terjadi pada 02.27 UTC atau 09.27 WIB Menurut Thomas, waktu terbaik untuk melihat langit malam adalah hari Kamis (22/3/2020) malam.

Itu adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati benda-benda redup seperti galaksi dan gugusan bintang, karena tidak ada cahaya bulan yang mengganggu.

Biasanya hal tersebut dimanfaatkan fotografer untuk mengambil foto langit malam bertabur bintang atau galaksi.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Catat, Ini Fenomena Langit Bulan April: Supermoon, Hujan Meteor hingga Bulan Baru

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Kompas