Silent Killer! Dari Kelelahan Mental hingga Hilangnya Nafsu Makan, 6 Gejala Tak Umum Infeksi Virus Corona yang Justru Berbahaya

Kamis, 02 April 2020 | 14:55
pinterest.com

Gejala ringan Corona - Anosmia

GridHype.ID - Salah satu penyebab kenapa corona bisa menyebar begitu cepat adalah seringkali infeksinya terjadi tanpa gejala.

Dalam sebuah penilitianyang dipublikasikan dalam jurnal science, ada beberapa orang yang terinfeksi tanpa adanya gejala umum Covid-19.

Penelitian ini pun melihat sekitar 6 dari 7 kasus infeksi memang tidak terdeteksi.

Baca Juga: Indonesia Kalang Kabut Akibat Corona, Ajaib 2 Provinsi Ini Tak Terjangkit Covid-19

Penyebabnya karena memiliki gejala ringan bahkan tidak ada gejala sama sekali.

Manusia dengan gejala ringan atau tanpa gejala inilah yang dapat menularkan virus SARS CoV-2.

Dan itu menciptakan penyakit besar pada orang lain.

Karenanya penting bagi masyarakat untuk selalu mengetahui setiap gejala dari virus corona novel ini.

Gejala umum infeksi virus corona novel ini, menurut WHO; demam, sakit tenggorokan, batuk, napas cepat, dan hidung tersumbat.

Tapi ada gejala lain yang ternyata acapkali kita sepelekan. Namun justru itu yang berbahaya.

Dilansir dari Business Insider, Wakil direktur Medis di perusahaan telemedicine K Health, Dr. Edo Paz, mengungkapkan, beberapa dokter yang menangani pasien virus corona, melihat beberapa gejala lain tidak umum yang biasanya tidak dikaitkan dengan Covid-19.

Dr. Rishi Desai, kepala petugas medis di Osmosis, percaya bahwa gejala yang tidak umum tersebut ada hubungannya dengan bagaimana virus corona masuk dan bergerak ke dalam tubuh orang yang terinfeksi.

Baca Juga: Bikin Geram Masyarakat Sedunia, China Rayakan Kemenangan Padahal Belum 100 Persen Bebas Corona, Pasar Wuhan Kembali Jual Kelelawar dan Hewan Liar

Lebih lanjut, seperti yang dilansir Daily Mirror, inilah 6 gejala ringan virus corona tidak umum dan harus mendapatkan perhatian.

1. Kehilangan indera perasa dan penciuman

Selama beberapa minggu terakhir, Asosiasi Inggris Otorhinolaryngology memperingatkan, kehilangan indra penciuman dan indra perasa mungkin berarti Anda menderita Covid-19.

Spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) merekomendasikan siapa saja yang memiliki gejala seperti itu untuk segera mengisolasi diri.

Telah dikemukakan, fenomena tersebut mungkin disebabkan oleh sel-sel pembunuh virus corona yang hinggap di hidung dan tenggorokan.

"Bukti dari negara lain, titik masuk virus corona seringkali pada daerah mata, hidung dan tenggorokan," kata Asosiasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Kami juga telah mengidentifikasi gejala baru (kehilangan indera penciuman dan rasa) yang mungkin berarti, orang itu harus mengisolasi diri untuk mengurangi penyebaran virus."

Seoang pria bernama Ryan Van Waterschoot dirawat di rumah sakit dengan mengandalkan masker oksigen setelah ia didiagnosis positif Covid-19.

Baca Juga: Benarkan Beras Putih Justru Lebih Baik Untuk Kesehatan Dibandingkan Beras Merah

Sehari setelah ia kehilangan indera penciuman dan baunya, ia tidak bisa bergerak.

2. Kelehahan Fisik

Gejala umum lainnya dari Covid-19, seperti virus atau flu pada umumnya, yaitu merasa lemas dan kelelahan.

Memang beristirahat adalah hal yang dianjurkan ketika seseorang sakit.

Namun, saat seseorang lelah tapi tidak bisa tidur karena batuk dan sulit bernapas, kondisi itu dapat membuatnya menjadi lebih sulit.

Jaimuay Sae-ung (73) adalah warga negara Thailand pertama yang terjangkit virus corona pada Desember tahun lalu.

Meskipun memiliki masalah kesehatan lain, termasuk masalah jantung, Jaimuay berhasil sembuh setelah dokter mengisolasinya di sebuah rumah sakit di Thailand untuk perawatan.

"Saya baru tahu saya terkena virus corona setelah saya datang ke rumah sakit," kata ibu tujuh anak itu kepada Sky News.

Baca Juga: Ternyata Cara Kita Pegang Ponsel Bisa Ungkap Kepribadian, Loh!

"Aku merasa sedih, sedikit terkejut, lemas dan lelah dan aku nafsu bisa makan."

3. Kelelahan mental

Meskipun kelelahan mental belum secara resmi dicatat sebagai gejala, penderita Covid-19 melaporkan mengalami kelelahan mental.

Thea Jourdan mengatakan kepada The Daily Mail, dia pertama kali berpikir dia mungkin terinfeksi ketika merasakan rasa gatal di tenggorokan dan sakit kepala.

Ibu tiga anak itu kemudian mulai mengalami kabut otak.

"Awalnya saya merasa lelah yang memaksa saya untuk pergi ke tempat tidur. Saya tidak memiliki batuk yang parah dan saya juga tidak demam," kata wanita Hampshire itu kepada media.

"Tapi aku punya sensasi aneh di dalam paru-paruku, hampir seperti menghirup bedak."

4. Kehilangan nafsu makan

Pada tingkat yang berbeda-beda, mereka yang terkena virus corona mengeluh kehilangan nafsu makan.

Sebagian pasien mungkin hanya sedikit kehilangan nafsu makannya.

Baca Juga: Coba Rutin Konsumsi Kacang Hijau, 5 Manfaat Kesehatan ini Bisa Kamu Dapatkan, Salah Satunya Baik Untuk Jantung

Namun, orang lain, seperti blogger balap Stephen Power misalnya, ia tidak punya keinginan makan sama sekali.

Stephen Power curiga dia terkena penyakit itu saat di Cheltenham Festival.

Pria asal London Barat Laut itu berkata: "Saya sudah berada di tempat tidur dengan demam yang parah, sakit kepala, batuk ringan & sakit punggung selama hampir empat hari sekarang, saya benar-benar kelelahan dan tidak memiliki keinginan untuk bergerak atau makan."

5. Sakit perut

Seperti kehilangan nafsu makan, sakit perut tidak dianggap sebagai tanda ada sesuatu yang berbahaya.

Namun, sebuah studi yang baru diterbitkan oleh American Journal of Gastroenterology mengaitkan masalah perut dengan Covid-19.

Mereka menemukan bahwa 48,5 persen dari 204 orang yang telah terinfeksi oleh virus corona di provinsi Hubei China memiliki masalah pencernaan seperti diare.

Baca Juga: Coba Rutin Konsumsi Kacang Hijau, 5 Manfaat Kesehatan ini Bisa Kamu Dapatkan, Salah Satunya Baik Untuk Jantung

Penderita bernama Isla Haslam mengatakan kepada The Sun Online, ia bangun pada hari kedua sakitnya dengan perut yang sakit.

Wanita berusia 29 tahun itu menganggapnya sebagai ketidaknyamanan pencernaan biasa sebelum mengalami sakit tenggorokan keesokan harinya.

6. Sakit mata

Gejala virus corona lainnya itu sakit pada mata atau mata mengalami sensasi terbakar.

Sakit pada mata itu berbeda dengan rasa gatal dan iritasi yang dihadapi seseorang saat ia menderita hayfever atau alergi lainnya.

Jenis gatal dan iritasi ini juga dapat terjadi ketika seseorang berada di antara kabut, asap, debu, jamur, dan bahkan binatang.

Satu-satunya perbedaan antara kasus-kasus itu dan kasus-kasus yang dijelaskan oleh pasien Covid-19 adalah bahwa virus corona memicu gejala sakit pada mata (sensasi terbakar) dan bukan faktor eksternal seperti hewan peliharaan.

Itulah gejala tidak umum virus corona yang penting untuk diketahui.

Baca Juga: Kabar Baik! Menteri Ini Sebut Wabah Corona Akan Berakhir di Bulan April, Kok Bisa?

Menurut Paz tidak ada yang bisa memprediksi bagaimana virus corona akan berdampak pada seseorang.

Maka dari itu penting juga untuk selalu melakukan pencegahan.

"Sering-seringlah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir,".

"Dan jangan menyentuh wajah jika memungkinkan!" pungkas Paz.

(*)

Artikel ini telah tayang di GridHealth dengan judul6 Gejala Tak Umum Virus Corona, Dari Kelelahan Mental Sampai Sakit Mata, Justru Paling Berbahaya

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber GridHealth.ID