Menyayat Hati! Kisah Pilu Anak-anak di Suriah Membeku Hingga Tewas dan Dihujani Bom

Kamis, 12 Maret 2020 | 20:30
UN News - the United Nations

Anak-anak Suriah membeku hingga mati

GridHype.ID - Nasib malang tejadi pada keluarga ini, tepatnya di daerah konflik.

Akibat suhu yang terlalu dingin dan tidak ada tempat untuk menghangkatkan tubuh, satu keluarga menderita terutama sang anak.

Pemberontakan Suriah Hampir 9 Tahun, Seorang Bayi Sampai Tewas Kedinginan, Sang Ayah: Saya Hanya Ingin Anak-anak Merasa Hangat

Sang anak yang masih bayi tidak bergerak, tubuhnya menjadi panas lalu mendingin.

Baca Juga: Orangtuanya Tewas Karena Roket Saat Ikut ISIS, Nasib 3 Bocah Asal Indonesia ini Kini Berada di Balik Jeruji Besi Suriah, Tak Tahu Harus Kemana

Sang ayah lalu membawanya ke rumah sakit dengan berjalan kaki.

Hal itu dilakukannya karena dia tak menemukan mobil, namun semua sudah terlambat.

Pada usianya yang baru menginjak 18 bulan, Iman Leila sudah membeku sampai mati.

Baca Juga: Bak Romeo dan Juliet di Kehidupan Nyata, Pasangan Suami Istri di Malang Ini Putuskan Bunuh Diri Bersama, Sang Anak Kandung Hanya Bisa Sampaikan Ini di Tengah Kesedihannya

Dalam cangkang beton setengah jadi, keluarga Leila telah menghabiskan tiga minggu bertahan pada suhu malam hari yang dingin, yang suhunya tak pernah lebih dari 20 derajat celcius.

"Saya menginginkan kehangatan," kata ayah Iman, Ahmad Yassin Leila sebagaimana dilansir Daily Watchng, Kamis (5/3/2020).

New York Times
New York Times

Ahmad Yassin Leila dan putrinya yang masih bayi, Iman, yang mati kedinginan.

"Saya hanya ingin anak-anak saya merasa hangat. Saya tidak ingin kehilangan mereka karena kedinginan."

Baca Juga: Kisah Pilu Dua Bocah Malang yang Ditinggal Orangtuanya Hingga Disiksa Kerabatnya

"Saya tidak ingin apa-apa kecuali rumah dengan jendela yang dapat melindungi dari dingin serta angin."

Diketahui sebelumnya bahwa pemberontakan Suriah dimulai hampir tepat sembilan tahun yang lalu.

Serangan pemerintah Suriah terhadap provinsi yang dikuasai pemberontak telah menciptakan salah satu darurat kemanusiaan terburuk dari perang sembilan tahun yang brutal.

Baca Juga: Korbankan Ratusan Kucing Demi Buat Jaket dan Dompet, Tukang Daging Ini Tega Rebus Hidup-hidup Hewan Malang Itu Tanpa Belas Kasih

Hampir satu juta warga Suriah melarikan diri ke perbatasan dengan Turki selama tiga bulan terakhir.

Banyak dari mereka yang tinggal di tenda darurat atau bahkan di tempat terbuka.

Sekarang, di tengah salah satu darurat kemanusiaan terburuk dari perang, beberapa dari mereka yang meneriakkan kebebasan dan martabat pada tahun 2011 hanya ingin menangkal dinginnya musim dingin.

Baca Juga: Balita Malang ini Meregang Nyawa dengan Cara Mengerikan Usai Dihimpit Beban 81 Kg Karena Ulah Pacar Ibunya Sendiri

Sebagian besar mereka banyak yang tinggal di tenda atau tidur di tempat terbuka di udara yang sangat dingin.

Iman Leila hanyalah satu dari sembilan anak yang meninggal karena paparan udara dingin dalam beberapa minggu terakhir ini.

Eksodus ini adalah yang terbesar dari perang yang telah membuat 13 juta orang mengungsi dan merenggut ratusan ribu jiwa.

Baca Juga: Malang, Gadis 7 Tahun ini Dipaksa Buka Mata Lebar-Lebar dan Potongan Kertas Dimasukkan ke Dalam Matanya

Ini merupakan yang terbesar dalam sejarah baru-baru ini, kedua setelah kasus Muslim Rohingya dari Myanmar pada 2017.

Dengan sekitar tiga juta penduduk terperangkap antara perbatasan Turki yang tersegel di utara dan bom yang bergemuruh dari selatan dan timur, krisis ini berpotensi menjadi jauh lebih buruk ketika pemerintah berjuang untuk merebut kembali seluruh Suriah.

"Mereka adalah orang-orang yang berusaha mengambil keputusan tersulit dalam hidup mereka dalam kondisi yang di luar kendali mereka," kata Max Baldwin, direktur program Suriah Utara untuk Mercy Corps.

Baca Juga: Bayi Malang ini Berhasil Selamat Setelah Dibuang Dikolong Tol dengan Kondisi Sudah Dikerubuti Semut

"Fakta bahwa Anda memiliki militer Turki di sini dan mereka terus menargetkan rumah sakit."

"Hal itu juga menciptakan tingkat ketakutan dan ketidakpastian yang menjadi tantangan besar bagi semua orang. Dan ini bisa menjadi lebih buruk."(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul Anak-anak di Suriah Kedinginan dan Membeku hingga Tewas, Dihujani Bom, dan 'Tidak Ada yang Peduli,' Ayah Korban: 'Saya Hanya Ingin Anak-anak Saya Merasa Hangat'

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber intisari-online.com