Nyamar Jadi Orang Biasa, Petinggi Polisi Ini Kecewa dengan Cara Kerja Bawahannya

Senin, 09 Maret 2020 | 12:35
BukaLapak dan TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN

Ilustrasi sandal jepit dan Suhardi Alius

GridHype.ID - Ada banyak cara atasan untuk menilai kinerja bawahannya.

Salah satunya dilakukan oleh Irjen Pol Suhardi Alius yang menjabat sebagaiKepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri.

Suhardi diangkat menjadi Kabareskrim polri setelah melalui proses dariTim Dewan Kebijakan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri.

Dalam peluncuran buku 'Mengubah Pelayanan Polri dari Pimpinan ke Bawahan' karya Suhardi Alius, 11 Maret 2013 lalu, Suhardi yang saat itu masih menjabat Kepala Divisi Humas Polri pernah bercerita saat dirinya menjabat Wakapolda Metro Jaya.

Baca Juga: Dapat Sebutan 'Jahanam' oleh Polisi, Menantu Ini Bunuh Sang Ibu Mertua dengan Kejam, Cekik Leher , Hantam dengan Tabung Gas hingga Tusukkan Gunting, Hanya karena Hal Sepele Ini

Suhardi yang ingin mengetahui secara langsung pelayanan yang diberikan jajarannya di Polsek-Polsek, melakukan penyamaran sebagai masyarakat biasa.

Tanpa mengenakan seragam polisi, Suhardi berjalan tengah malam dengan mengenakan celana jeans dan sandal jepit memasuki Polsek Menteng.

Kala itu, dia berpura-pura melaporkan adiknya yang menjadi korban hipnotis.

Rupanya, seorang brigadir polisi yang menerimanya tidak memperlakukannya dengan baik.

Baca Juga: Gojek Tuyul yang Punya 8 Ribu Nomor Ponsel Akhirnya Ditangkap, Polisi Segera Lakukan Penyelidikan Lanjutan

Suhardi diminta polisi yang berjaga di Polsek Menteng saat itu untuk melapor ke Pos Polisi.

Namun, saat Suhardi meminta diantar ke Pos Polisi, sang brigadir yang menerimanya menolak permintaannya.

Kemudian suatu waktu, Suhardi kembali melakukan penyamaran kembali sebagai masyarakat biasa yang meminta bantuan polisi.

Suhardi mendatangi Polsek Gambir dan melaporkan adiknya menjadi korban hipnotis di depan Hotel Millenium.

Baca Juga: Polisi Gerebek Pria Portugal dan Janda Berbuat Mesum, Sudah Diingatkan tapi Tak Digubris

Tentu saja laporan tersebut hanya untuk menguji saja, bukan laporan kejadian yang sesungguhnya.

Suhardi diterima seorang petugas polisi.

Berbeda dengan perlakuan yang diterimanya di Polsek Menteng, petugas yang menerimanya cukup baik.

Meskipun tempat yang dilaporkan Suhardi saat itu berada di luar wilayah Polsek Gambir.

Puas dengan pelayanan yang diberikan anggota Polsek Gambir, Suhardi pun pulang dan menelepon Kapolres Jakarta Pusat yang saat itu dipimpin Kombes Pol Hamidin.

Baca Juga: Sudah 6 Bulan Konsumsi Narkoba, Farhan Petterson Diciduk Polisi

Suhardi tanpa ragu meminta Kapolres untuk mempertemukannya dengan dua anggota Polsek Gambir yang menerimanya malam itu.

Kemudian sebagai Wakapolda Metro Jaya saat itu memberikan penghargaan kepada kedua anggotanya dan dijadikan ikon pelayanan di Polres Jakarta Pusat.

"Wakapolda turun dan keluyuran ke bawah bukan untuk mencari kesalahan, tapi sidak dilakukan untuk melihat kualitas pelayanan anak buahnya," ujar Suhardi saat itu.

Baca Juga: Sudah 6 Bulan Konsumsi Narkoba, Farhan Petterson Diciduk Polisi

Artikel ini telah tayang di GridHot.ID dengan judul Nyamar Jadi Masyarakat Biasa Demi Lihat Kinerja Bawahannya, Seorang Petinggi Polisi Dapat Perlakuan Seperti Ini, Bikin Kecewa Institusi Polri

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber GridHot.ID