Tak Masuk Akal! Kelompok Punk Asal Kuba Ini dengan Sengaja Suntikkan Virus HIV ke Tubuhnya dengan Alasan yang Memilukan Ini

Sabtu, 01 Februari 2020 | 15:55

Los Frikis Punk

GridHype.ID -HIV AIDS masih menjadi salah satu virus yag paling mematikan di dunia.

Hingga kini para ilmuwan masih terus melakukan peneliatian guna mencari formula untuk mengobati virus mematikan ini.

Fakta tersebut nampaknya tak begitu diindahkan oleh sekelompok orang ini, di Kuba sekelompok punk justru dengan sengaja menyuntikkan virus ini ke tubuh mereka sendiri.

Baca Juga: Sebelum Meninggal Pentolan Queen Ini Sebut Dirinya Idap HIV AIDS, Ternyata Begini Fakta Kematian Freddie Mercury

Ini adalah cerita tentang sekelompok punk di Kuba yang mencoba melawan represi di bawah pemerintah Fidel Castro.

Bukan dengan aksi turun ke jalan, kelompok ini melakukan hal yang rasanya tak akan dilakukan kelompok lain.

Mereka menyuntikkan virus HIV ke tubuh mereka sendiri.

Seperti disebut di awal, aksi itu tidak untuk membahayakan orang lain.

Kelompok punk ini menamakan diri Los Frikis dan berbasis di Kuba.

Ketika itu, pemerintahan Fidel Castro berusaha keras untuk mempertahankan ketertiban nasional dengan cara-cara represif.

Salah satu manifestasinya, polisi menindak keras para gelandangan dan orang-orang yang dianggap berada di “luar” kelompok mereka.

Baca Juga: Tak banyak yang Tahu, Bocah Kecil Lucu yang Hobi Main Game dan Menonton Film Aksi Ini Bakal Menjadi Diktator Kejam yang Ditakuti di Negerinya!

Para Frikis menjadi salah satu target penertiban itu.

Mereka dianggap sebagai kelomok "berbeda", dan dianggap melalaikan norma kehidupan di bawah sosialisme Kuba.

Lebih dari itu, mereka sering dilecehkan, ditangkap, dipenjarakan, atau dipaksa melakukan kerja kasar.

Nah, salah satu bentuk protes yang mereka lakukan adalah dengan menginfeksi diri mereka sendiri dengan HIV yang mereka ambil dari teman-teman Frikis mereka yang positif HIV.

Vice Media
Vice Media

Kelompok Los Frikis yang Suntikan Virus HIV ke Tubuhnya Sendiri demi Dapatkan Ketenangan, ini Pemicunya

Bagaimanapun juga, ini sangat membingungkan.

Tapi dengan beragam alasan, apa yang dilakukan kelompok ini cukup beralasan.

Setelah runtuhnya Uni Soviet, Kuba relatif berjuang sendirian--sebagai negara sosialis.

Baca Juga: Dikenal sebagai Bos Gangster yang Banting Setir Jadi Pendakwah, Kisah Hidup Penuh Makna dari Johny Indo: Kita Perbaiki Hidup Kita, Mulai dari Diri Sendiri

Kondisi ini membuat negara yang terletak di Amerika Tengah itu mengalami krisis pangan yang secara fisik mengubah orang Kuba untuk selamanya.

Nah, di waktu yang sama, wabah AIDS semakin memburuk.

Negara-negara di seluruh dunia pun segera mengendalikan penyebaran virus ini.

Yang paling kontroversial adalah yang dilakukan Kuba.

Freepik

Hidup Bersama Selama 6 Tahun Meski Sang Suami Mengidap HIV

Orang-orang dewasa di negara itu yang terjangkit HIV dimasukkan ke sanatorium untuk dikarantina.

Nah, dalam kondisi inilah para Frikis melihat ada kesempatan untuk melarikan diri dari masyarakat yang diskriminatif, yang berusaha merampas kebebasan mereka.

“Ia tahu, dengan menginfesi diri, ia akan dikirim ke sanitarium,” ujar Niurka Fuentes, bercerita tentang suaminya, seorang Frikis bernama Papo La Bala alias Papo si Peluru, kepada Vice.

Baca Juga: Digaji Rp130 Juta, Pria ini Justru Berhenti dari Pekerjaannya, Ada Kisah Haru di Baliknya

“Ia tahu akan bertemu orang seperti dirinya di sana, polisi akan meninggalkannya, dan ia bisa menjalani hidupnya dengan damai.”

Menurut laporan Ranker.com, Papo menginfeksi dirinya dengan HIV menggunakan darah yang diperolehnya di sebuah konser.

Ia mengklaim, dirinya melakukan itu karena pemerintah Kuba tidak akan membiarkannya menjalani hidup dengan caranya, cara punk-nya.

Jadi ia akan melawan, bagaimanapun caranya.

ndtvimg.com
ndtvimg.com

Los Frikis yang menyuntukkan virus HIV ke tubuhnya

Lebih dari itu, ia sadar dengan konsekuensi yang akan ia tanggung di depannya.

Benar, daripada harus hidup di jalanan atau di tempat di mana mereka kerap dilecehkan dan dianiaya, para Frikis yang terinfeksi ini menemukan tempat di mana mereka dapat makan gratis, tempat tinggal, dan pengobatan.

Karena saking banyaknya Frikis yang dikirim ke sanitarium, tempat itu lantas menjadi surga punk.

Baca Juga: Tak Pernah Tunjukkan Batang Hidung di TV, Jennifer Dunn Akhirnya Berani Tampil di Layar Kaca Usai Kena Labrak Shafa Harris

“Anda bisa mendengar rock’n roll dan heavy metal yang keluar dari setiap rumah (di sanitarium),” ujar Yoandra Cardoso, seorang Frikis yang kini tinggal di area bekas sanitarium.

“Ketika sanitarium dibuka pertama kali, 100 persen isinya Friki … kami semua bersama,” tambahnya.

Masih menurut Vice, pada 1989, militer menyerahkan kendali sanitarium kepada Kementerian Kesehatan.

Dan di bawah metodologi progresif, para pasien yang tinggal di sana diperbolehkan mendengar dan memainkan alat musik.

Mereka juga diperbolehkan mengenakan pakaian sesuai selera, dan bersosialisasi dengan orang lain baik di dalam maupun di luar sanitarium.

“Kami menciptakan dunia kami sendiri di sana,” tambah Fuentas.

Kini, hampir seluruh sanitarium sudah ditutup. Kalaupun ada, fungsinya lebih untuk rawat jalan alih-alih tempat karantina.

(*)

Artikel ini telah tayang di Suar.ID dengan judul "Banyak yang Menghindarinya, Kelompok Punk Ini Justru Sengaja Menyuntikkan Virus HIV ke Tubuh Sendiri, Ternyata Ada Cerita Pilu di Baliknya"

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Suar.ID