Darurat Kekeringan Ancam Warga Trenggalek, BMKG Pastikan Penghujan Bakal Mundur, Berikut Prediksi Awal Musim Hujan di Seluruh Wilayah Indonesia

Senin, 02 Desember 2019 | 12:07
SURYA.co.id/Aflahul Abidin

Pemerintah mengirimkan suplai air bersih ke desa-desa di Trenggalek

Laporan Wartawan GridHype.ID, Ruhil I. Yumna

GridHype.ID- Beberapa wilayah di Indonesia tengah dilanda kekeringan beberapa bulan terakhir ini.

Salah satunya di wilayah Jawa Timur.

Dilansir dari Surya.co.id, pemerintah daerha Trenggalek mengeluarkan surat yang menyatakan masa tanggap darurat kekeringan diperpanjang hingga 31 Desember 2019.

Baca Juga: Hanya Lulusan SD, Montir Motor Ini Berhasil Ciptakan Pesawat dengan Modal Barang Bekas yang Ada di Bengkelnya

Sebelumnya, surat tanggap darurat kekeringan berakhir pada 30 November 2019.

"Kami sudah cek ke lapangan dan surat perpanjangan itu sudah ditandatangani Pak Bupati pada Jumat (29/11/2019)," kata Kepala BPBD Kabupaten Trenggalek Joko Rusianto, Minggu (1/12/2019) seperti yang dilansir dari Surya.co.id.

Perpanjangan masa tanggap darurat ini menandakan Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) harus siap menyuplai air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan.

Memasuki Desember, Kabupaten Trenggalek belum diguyur hujan secara sporadis.

BMKG

Pengamatan BMKG menunjukkan bahwa dry intrusion telah memasuki selatan Indonesia dari Australia

Hujan intensitas rendah beberapa kali terjadi pada akhir November.

Sayangya, hujan dengan intensitas rendah itu tak mampu memberikan pasokan air di desa-desa yang mengalami kekeringan.

Bahkan Sekretaris BPBD Kabupaten Trenggalek, Tri Puspitasari menyampaikan jika kekeringan untuk tahun ini merupakan yang terparah dalam lima tahun terakhir.

Baca Juga: Lebih Praktis, Lontong yang Dimasak dengan Bahan Ini Malah Bahayakan Kesehatan Bahkan Picu Kemandulan Hingga Kanker

"Paling parah dalam lima tahun terakhir," kata Pipit, sapaan akrabnya.

Awal musim hujan

Sementara itu dikutip dari Kompas.com, badan Meteorologi, Klimatologi dan geofisika (BMKG) menyatakan secara resmi bahwa awal hujan akan mengalami kemunduran di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Hal ini tentu memancing pertanyaan publik tentang kapan musim hujan akan datang.

Kasubid Analisis Informasi Iklim BMKG, Adi Ripaldi, menjelaskan bahwa untuk wilayah pulau Jawa, sebagian besar akan memasuki musim hujan pada Dasarian I (10 hari pertama) dan Dasarian II (10 hari kedua) bulan Desember.

Pixabay

Ilustrasi musim penghujan

"Khusus DKI Jakarta juga demikian, awal dan pertengahan Desember diprediksi akan mulai masuk musim hujan, diharapkan sudah mulai intens hujannya pada periode tersebut," ujarnya saat dihubungi oleh pihak Kompas.com pada Sabtu (30/11/2019).

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Adi, terdapat 199 jumlah Zona Musim (ZOM) per wilayah dari seluruh wilayah Indonesia yang diprakirakan memasuki awal musim hujan pada Desember .

Jumlah wilayah yang akan diprakirakan memasuki awal musim hujan pada Desember adalah Sumatera (17), Jawa (98), Bali (13), Nusa Tenggara Barat (19), Nusa Tenggara Timur (21), Sulawesi (25), Maluku (4) dan papua (2).

Baca Juga: Sekujur Tubuhnya Dipenuhi Bentol, Mbah Mijan Peringatkan Ashanty 'Jangan Terlambat'

Sementara yang mengalami puncak hujan pada bulan yang sama hanya 18 ZOM, dengan rincian jumlah ZOM yaitu Sumatera (5), Sulawesi (2), Maluku (1) dan Kalimantan (10). "

"Cuma enggak detail wilayahnya ini, hanya pulaunya saja yang disebutkan," ujarnya.

Puncak musim hujan

Sementara itu, Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko menyampaikan untuk puncak musim penghujan untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur diprakirakan terjadi Februari 2020.

Sedangkan, untuk wilayah Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi, Papua, dan Kalimantan, puncak hujan terjadi pada Maret 2020.

Baca Juga: Bisa Obati Depresi hingga Cegah Kanker, Ini 4 Manfaat Pisang yang Hampir Busuk

Hary mengimbau masyarakat untuk mewaspadai wilayah-wilayah yang berpotensi terjadi banjir selama musim hujan 2019/2020 ini.

"Tingkat kewaspadaan lebih pada bulan puncak musim hujan yaitu pada Januari, Februari, hingga Maret 2020," paparnya seperti yang dikutip dari Kompas.com.

"Khususnya untuk wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua," tambahnya.

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Kompas.com, Surya.co.id