Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para insinyur Ford menemukan bahwa bahan-bahan dalam hand sanitizer dapat merusak permukaan interior mobil sebelum waktunya.
Dalam percobaan mereka pada mobil dengan suhu tinggi di Turki, mereka menemukan "keausan tinggi" pada mobil dan setelah dilacak, penyebabnya adalah etanol, alkohol umum yang digunakan dalam produk hand sanitizer.
Situs otomotif WapCar.my juga menjelaskan bahwa membersihkan mobil dengan alkohol dapat mempercepat proses keausan karena alkohol mengeringkan material kulit dan vinil sekaligus menghilangkan pernis pelindungnya.
4. Sanitizer mudah terbakar, namun tidak memicu kebakaran di mobil
Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (HSA) telah menyarankan masyarakat untuk berhati-hati dalam menyimpan hand sanitizer berbasis alkohol.
Menurut HSA, hand sanitizer umumnya mudah terbakar, terlebih lagi jika mereka memiliki konsentrasi alkohol yang tinggi.
Oleh karena itu, hand sanitizer harus disimpan di tempat yang sejuk dan tidak terpapar panas.
Pada bulan April kemarin, seorang ibu di Inggris mengklaim bahwa hand sanitizer miliknya "meledak" setelah ditinggalkan di dalam mobil selama empat minggu.
Dia kemudian memperingatkan tentang bahaya meninggalkan produk pembersih tersebut di dalam mobil yang bersuhu panas.
Pada kejadian tersebut, putrinya yang berusia 11 tahun terluka di mata karena botol hand sanitizer yang "meledak" ketika membukanya.
Namun, dokter mata tidak dapat mengonfirmasi apakah kerusakan yang dialami sang anak disebabkan oleh produk tersebut atau kekuatan yang mengenai matanya.
Baca Juga: Aneka Tips Harian, Membasmi Tikus Bisa Dilakukan dengan Racun Alami Ini, Begini Cara Membuatnya