GridHype.id- Kasus bullying yang berujung kekerasan masih sering kali kita temui di Indonesia.
Beberapa diantaranya, bahkan memakan korban jiwa.
Kurangnya pengawasan hingga literasi mengenai aksi bullying menjadi salah satu penyebab masih terjadinya kasus-kasus tersebut.
Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, kejadian mengerikan menimpa seorang santri di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Santri AH dibakar hidup-hidup oleh seniornya MI lantaran menolak mengumplkan ponsel.
Hal ini mengakibatkan AH menderita luka bakar hampir 80 persen disekujur tubuhnya.
Dilansir dari Komas.com, saat ini AH tengah menjalani perawatan intensif fi RS Dr Soetomo Surabaya.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada pertengahan Agustus 2022 lalu.
Kasat Reskrim Polres Rembang AKP Hery Dwi Utomo mengatakan, awalnya pelaku sudah ada permasalahan dengan korban.
"Pelaku ada permasalahan dengan korban sehingga dia langsung bahwa instingnya yang melakukan itu adalah korban.
Saat itu lah dia membeli bensin pertalite di sekitar pondok, bawa korek api langsung naik ke atas dan melakukan pembakaran terhadap korban," ujar Hery, dikutip dari Kompas TV, Sabtu (1/10/2022).
Saat ini pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Kronologi
Hery menjelaskan, peristiwa tersebut bermula pada Minggu (14/8/2022).
Saat itu, santri berinisial MI yang berusia 20 tahun bertugas sebagai petugas keamanan pondok.
Dia ditugaskan untuk memeriksa kamar-kamar santri.
"Setiap pukul 00.00 WIB, yang bersangkutan menertibkan santri yang memakai handphone," ucap Hery seperti dilansir dari Kompas.com pada Sabtu (1/10/2022).
Namun karena ada miskomunikasi, pihak keamanan pondok sudah meminta ponsel kepada korban pada pukul 18.00 WIB.
Baca Juga: Heboh Soal Forum Gosip yang Jatuhkan Banyak Tokoh, Ahli Beberkan Asal-usul Warganet Suka Bergosip
Lalu pada keesokan harinya, Senin (15/8/2022), MI menemukan sampah puntung rokok di kamarnya.
MI curiga bahwa AH (21) yang melakukan perbuatan tersebut.
”Senin si keamanan melihat di kamarnya ada puntung rokok. Kecurigaannya terhadap si korban tadi," kata dia.
Berawal dari situ, MI nekat untuk membalas aksinya kepada AH.
"Ketika AH sedang tertidur, bersama tiga orang lainnya, pelaku langsung mengguyurkan pertalite kepada korban. Dan terjadilah peristiwa pembakaran tersebut," terang dia.
”Pelaku juga kena sulutan di kakinya. Ada salah satu teman yang menolong, kena juga tapi tidak begitu parah," imbuh dia.
Keluarga korban yang mengetahui adanya peristiwa tersebut telah melaporkan pelaku ke polisi.
Usai menerima laporan tersebut, pihak kepolisian telah memeriksa beberapa saksi dan pihak pondok.
Olah tempat kejadian perkara (TKP) juga sudah dilakukan.
"Tersangka pun berhasil diamankan di Jatirogo, Tuban pada Selasa (16/8/2022) sekitar pukul 22.00 WIB," terang dia.
(*)