Gridhype.id- Kumpulan doa harian. Inilah bacaan doaagarterhindardaribencana alam yang mengerikan dan berpotensi mematikan.
Ada beragam doa yang bisa kita panjatkan dalam berbagai kesempatan, salah satunya doaagarterhindardaribencanaalam.
Doaagarterhindardaribencana alam dapat diamalkan sebagai wujud berserah diri kepada Allah SWT.
Saat menghadapi suatu keadaan genting, tentunya kit diminta untuk dapat melibatkan Allah.
Hal tersebut juga dapat dilakukan saat kita ingin dihindarkan dari malapetaka akibat bencana alam.
Di pergantian musim seperti saat ini, muncul potensi bencana alam yang kerap menuai kekhawatiran.
Selain waspada, kita sebagai seorang hamba dianjurkan untuk memohon keselamatan dari Allah SWT.
Datangnya musibah bisa menjadi sebuah pengingat agar kita senantiasa mendekatkan diri kepada Yang Kuasa.
Allah Ta’ala berfirman,“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy Syura: 30).
Bisa jadi Allah kirimkan bencana dan musibah kepada manusia agar manusia takut kepada Allah dan agar kaum muslimin kembali kepada Allah dan menghentian kesyirikan dan maksiat.
Allah berfirman,“Tidaklah Kami mengirim tanda-tanda kekuasaan Kami kecuali untuk menakut-nakuti“. (Al-Isra’ : 59)
Lantas, bagaimana bacaan doa yang bisa diamalkan untuk memohon perlindungan dari Allah SWT?
Dilansir dari Tribun Makassar, berikut adalah bacaan doa tersebut:
"Allahumma innii a'uudzubika min zawaali ni'matika, watahawwuli'aafiyatika, wafaj-ati niqmatika, wajamii'i sakhotika"
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari lenyapnya nikmat-Mu, dari beralihnya keselamatan (yang merupakan anugerah)-Mu; dari datangnya siksa-Mu (bencana) secara mendadak, dan dari semua kemurkaan-Mu”. (HR.Muslim)
Dengan membaca doa tersebut, insha Allah kita akan mendapat perlindungan dan dihindarkan dari bencana alam yang mengerikan.
Artikel ini telah tayang di Tribun Makassar dengan judul Doa-doa Terhindar Banjir, Tanah Longsor, hingga Gempa Bumi (12/1/2022).
(*)