Sang psikolog kemudian menyarankan agar kedua belah pihak bisa menumbuhkan rasa saling pengertian.
"Dibutuhkan perubahan mindset aja. Pola pikirnya itu jangan sampai apa yang diinginkan oleh diri kita."
"Namun kita harus berpikir apa yang bisa dibutuhkan oleh ayah kita, karena ini adalah kepentingan ayahnya untuk kebahagiaan dia di masa depan."
"Jadi kalau menurut saya harus sama-sama saling pengertian, karena tidak mungkin yang namanya perbedaan pola pikir itu bisa disamakan atau diselaraskan dalam waktu yang cepat," tandasnya.
(*)