Follow Us

Jangan Sepelekan Kesehatan Matamu, Lakukan Langkah ini Agar Penglihatan Kembali Normal

Nailul Iffah - Kamis, 24 Februari 2022 | 09:00
Ilustrasi seseorang yang merasa pegal pada matanya.
Freepik

Ilustrasi seseorang yang merasa pegal pada matanya.

GridHype.ID - Mengingat munculnya varian Omicron, penularan Covid-19 kembali meningkat.

Mobilitas masyarakat kembali dibatasi, sehingga membuat Eye care leader di Indonesia, JEC Eye Hospitals & Clinics, resmi membuka operasional klinik terbarunya: Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar. Hadirnya JEC–Bali @ Denpasar semakin mendekatkan masyarakat Bali ke sentra kesehatan mata terdepan yang diperkuat 15 dokter spesialis mata. Serta layanan dan fasilitas modern berteknologi mutakhir. Sentra kesehatan mata terbaru ini menargetkan 10 ribu kunjungan pasien sepanjang 2022. Terdiri atas gedung dua lantai berluas 320 meter persegi, JEC-Bali @ Denpasar memudahkan berbagai kalangan untuk mengakses layanan kesehatan mata berstandar internasional tanpa perlu keluar pulau, apalagi ke luar negeri. Tak hanya bagi masyarakat Bali, tetapi juga para pengunjung/wisatawan baik domestik maupun mancanegara, serta mereka yang tinggal di kawasan Indonesia Timur bagian selatan. Lebih-lebih di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti sekarang - yang memberi limitasi mobilitas guna mengurangi potensi penyebaran virus korona varian Omicron-. Seremoni pembukaan (grand opening) yang berlangsung hari ini (22/2/2022) turut dihadiri oleh I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E. selaku Walikota Denpasar; Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE., MM selaku Bupati Tabanan, dr. Johan Hutauruk, Sp.M(K) selaku Presiden Direktur JEC Eye Hospitals & Clinics; dr. Cokorda Istri Dewiyani P., Sp.M(K) selaku Direktur PT JEC Bali Vision dan Dr. Luh Putu Intan Kartika Chandra Dewi, M.Biomed, SpM selaku Kepala Klinik Utama Mata JEC-BALI @ Denpasar. Seremoni dilaksanakan dengan implementasi protokol kesehatan COVID-19 yang ketat.

Baca Juga: Tak Perlu Obat Kimia yang Punya Efek Samping, Kamu Hanya Perlu Buah Pisang Bisa Redakan Demam Tinggi

Kondisi kesehatan mata di Bali masih menjadi fokus perhatian. Laporan InfoDATIN, Kementerian Kesehatan: “Situasi Gangguan Penglihatan” (2018) memperlihatkan bahwa persentase kebutaan karena katarak di Bali mencapai 78,0%. Lebih tinggi dari rata-rata nasional: 77,7%. Bahkan, 26,8% pasien katarak di Bali tidak sadar bahwa mereka menderita gangguan penglihatan ini. Mereka juga tidak tahu bahwa katarak bisa disembuhkan. Juga, berdasarkan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB 2014-2016) -termuat dalam laporan yang sama-, menyebut prevalensi kebutaan pada penduduk usia 50 tahun ke atas di Bali mencapai 2,0% (sedikit di bawah rata-rata nasional 3,0%). "Kembali meningkatnya kasus korona aktif di Tanah Air, termasuk Bali, tentu menjadi keprihatinan dan kewaspadaan kita bersama. Bersamaan itu, situasi kesehatan mata di Bali harus terus berkembang menuju arah yang lebih baik. Karenanya, Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar siap mendukung peningkatan kualitas kesehatan mata masyarakat Bali dan sekitarnya dengan layanan yang profesional dan modern, serta tegas mengedepankan penerapan protokol kesehatan COVID-19,” jelas Dr. Luh Putu Intan Kartika Chandra Dewi, M.Biomed, SpM selaku Kepala Klinik Utama Mata JEC-BALI @ Denpasar. Masa pandemi COVID-19 yang belum usai dan meningkatnya kasus harian akibat varian baru Omicron, keselamatan dan kenyamanan pasien kian menjadi concern prioritas JEC. Di seluruh cabangnya, termasuk Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar, JEC ketat menjalankan protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah, seperti skrining melalui aplikasi PeduliLindungi, pemeriksaan suhu kepada seluruh individu yang datang (jajaran dokter, tim medis, karyawan, serta pasien dan keluarga pengantarnya), peningkatan frekuensi pembersihan fasilitas gedung secara lebih intensif, juga penyediaan cairan hand sanitizer dan masker. Di ruang periksa, JEC juga menambahkan shield pembatas antara dokter dengan pasien guna menambah proteksi. Dari segi layanan, sebagai bagian dari jaringan JEC Eye Hospitals and Clinics, Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar menawarkan penanganan gangguan penglihatan secara komprehensif, mulai dari: 1. Katarak dan Bedah Refraktif 2. Vitreoretina 3. Glaukoma 4. Mata Anak 5. Okuloplasti dan Rekonstruksi 6. Lensa kontak hingga

7. Low Vision

Baca Juga: Vicky Prasetyo Tuding Kalina Ocktaranny Main Serong Ketika Jadi Istrinya, Bukti Chat Mesra WA Ungkap Hal Mengejutkan ini

Cabang klinik utama mata kesembilan dari JEC Eye Hospitals and Clinics ini juga telah menerapkan e-medical record (e-MR) berupa sistem informasi terintegrasi nan aman, yang memberikan kemudahan akses terhadap rekam medis pasien secara online.Ini memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dan meneruskan perawatan secara berkelanjutan di JEC cabang manapun. “Bukan hanya kekuatan sumber daya manusia yang mumpuni, JEC-Bali @ Denpasar juga menghadirkan teknologi kesehatan mata yang komprehensif dan mutakhir, serta didukung jejaring kuat JEC Eye Hospitals & Clinics di dalam negeri maupun global. Harapan kami, JEC-Bali @ Denpasar turut berperan menguatkan posisi Bali sebagai tujuan wisata dunia yang tidak cuma memiliki keindahan alam dan budaya saja. Namun, juga sebagai destinasi yang semakin nyaman karena didukung sarana kesehatan mata berkualitas dan tepercaya,” jelas dr. Cokorda Istri Dewiyani P., Sp.M(K) selaku Direktur PT JEC Bali Vision.

Peresmian JEC Eye Hospitals & Clinics sebagai layanan kesehatan mata dengan standar internasional Klinik Mata Utama JEC-Bali @ Denpasar dioperasikan sesuai standardisasi kualitas layanan kesehatan mata yang mengacu pada ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) dan World Association of Eye Hospital (WAEH). Di kedua asosiasi rumah sakit mata terkemuka tersebut, JEC turut berperan menjadi founder dan member. Berlokasi di Jl. Teuku Umar Barat No. 170, Padangsambian, Denpasar Barat, JEC-Bali @ Denpasar menyediakan rangkaian fasilitas andal, meliputi: 1) Optical Coherence Tomography (OCT) 2) Digital Foto Fundus

3) Perimetry Humprey

4) USG Mata 5) Biometry dengan IOL Master 6) Specular Microscope 7) Nd YAG Laser (Laser Capsulotomy) 8) Tonometri non-kontak 9) Autorefractometer 10) Retinometri 11) Contact Lens 12) Argon Laser (Laser Retina), dan

13) Peripheral Iridotomy Laser (Laser Glaukoma).

Baca Juga: Wirda Mansur Dituding Melakukan Pembohongan Publik Soal Kuliah di Oxford, Ustaz Yusuf Mansur Pasang Badan Bela Putrinya : Nggak Ada yang Ngaku-ngaku dari Kami

1 2

Editor : Nailul Iffah

Latest