Pada 24 Januari 2002 malam hari, Liu Xuezhou mengunggah sebuah tulisan yang menceritakan soal kehidupannya.
Dirinya mengatakan bahwa telah diserang oleh banyak orang melalui media online.
Dirinya juga menyebut bahwa telah ditinggalkan 2 kali oleh orangtua kandungnya.
Mirisnya, tulisan terakhir tersebut seolah menjadi sebuah surat perpisahan.
Pasalnya, dia menuliskan kalimat "mengakhiri hidupku ini," pada baris terakhir.
Hubungan tersebut langsung saja menuai beragam komentar.
Beberapa jam setelah terbitnya tulisan tersebut, Liu Xuezhou ditemukan tewas.
Tulisan terakhirnya banyak dibanjiri komentar dan simpati yang menekankan pada cyber bullying.
"Penindasan dunia maya yang dialami terlalu berat untuk ditanggung orang dewasa, apalagi anak-anak," tulis salah satu pengguna.
(*)