Dirinya bahkan merelakan 3 ekor sapinya dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Sudah tak jual 3 ekor untuk makan dan kini tersisa 3," ujarnya menjelaskan keadaannya kini.
Bukan hanya kakek tersebut, warga lain juga mengalami hal yang sama.
Mereka diketahui sudah tidak lagi mendapat hasil panen yang melimpah.
Dulunya, mereka bisa mendapatkan Rp40 juta dari hasil panen jagung dan cabai.
Adapun saat ini dirinya tidak mendapatkan penghasilan karena lahannya sudah dijual.
Salah seorang warga bernama Mugi mengatakan bahwa dirinya sempat dijanjikan pekerjaan untuk anaknya apabila menjual tanah miliknya.
Namun demikian pekerjaan tersebut tak kunjung didapat oleh anaknya.
Unjuk rasa tersebut melibatkan setidaknya 100 masa yang berasal dari karang taruna dan aliansi warga.
Protes tersebut dilaksanakan pada Senin (24/1/2022).
(*)