Ronald berkata, faktor hormonal memiliki pengaruh yang kuat terhadap potensi risiko terkena kanker payudara.
"Kita tahu ada wanita yang memiliki risiko kanker payudara lebih tinggi daripada umum, karena faktor hormonal wanitanya lebih banyak," kata dia.
Pengaruh risiko kanker payudara dari faktor hormonal ini bisa terindikasi oleh berbagai persoalan seperti berikut:
- Haid pertama di usia sangat muda (usia normal haid pertama terjadi rentan usia 10-17 tahun)
- Menopause di usia sampai 50 tahun, hal ini menandakan masa reproduksinya terjadi panjang sekali
- Wanita tidak memiliki keturunan, karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon progesteron dalam tubuh
- Wanita tidak menyusui meskipun ia melahirkan, juga meningkatkan risiko kanker payudara
- Wanita memiliki riwayat keturunan penyakit kanker
2. Faktor-faktor eksternal lain
Ronald menegaskan, faktor-faktor hormonal itu adalah salah satu yang meningkatkan potensi terkena kanker payudara.
"Tapi faktor hormonal itu tidak satu-satunya penyebab kanker payudara terjadi," tegasnya.
Dalam keadaan hormonal seoranng wanita seimbang pun juga bisa mendapatkan kanker payudara jika ada faktor eksternal yang menjadi pemicunya.
Di antaranya sebagai berikut:
- Obesitas atau kegemukan
- Penggunaan obat-obatan hormonal secara berlebihan (pil KB salah satunya)
- Paparan radiasi
- Paparan karsinogen
- Alkohol
- Gaya hidup tidak sehat
- Malas bergerak
- Merokok
- Pola makan tidak sehat
- Penggunaan terapi hormon
- Perubahan jam tidur malam
- Pemakain cat rambut permanen
- Memiliki payudara yang padat
- Ukuran payudara yang besar
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Cara Mencegah Kanker Payudara Si Penyebab Kematian Kedua di Dunia"