GridHype.ID - Situasi pandemi COVID-19 di Indonesia berangsur-angsur membaik.
Namun, dampak wabah COVID-19 di berbagai bidang kehidupan masih jauh dari kata pulih.
Terlebih imbasnya pada ekonomi, termasuk para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Setelah mengalami kerugian bahkan mungkin harus menutup usaha, tantangan bagi pelaku UMKM untuk kembali berbisnis tentunya semakin besar.
Berbagai kondisi perlu diantisipasi, termasuk menghindari kekeliruan yang berpotensi menghambat usaha yang baru mereka rintis lagi.
Pencatatan keuangan yang disiplindanevaluasi berkelanjutanmenjadi kunci agar pelaku UMKM di Indonesia mampu bertahan.
Serta melanjutkan bisnisnya pada periode menuju era pascapandemi seperti sekarang.
Baca Juga: Kabar Gembira! HIJUP Siapkan Pembiayaan hingga Rp100 Miliar Bagi Pelaku UMKM Busana Muslim
Hal tersebut terungkap dalam diskusi virtual: “Bongkar Kunci UMKM Siapkan Bisnis Pascapandemi!” yang digagas oleh BukuWarung, perusahaan teknologi penyedia infrastruktur digital bagi UMKM, pada Kamis (21 Oktober).
“UMKM merupakan ujung tombak pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi.
UMKM pula yang nanti akan membawa Indonesia menjadi pemain ekonomi digital terbesar se-Asia Tenggara seperti yang ditargetkan pemerintah Indonesia.
Untuk mewujudkan itu, BukuWarung percaya perlunya peningkatan kapabilitas UMKM melalui pemanfaatan teknologi,” paparAdi Harlim, Director of Merchant Experience BukuWarung.