Inilah yang membuatnya aktif melakukan program edukasi kanker payudara bekerjasama dengan berbagai pihak.
"Apa susahnya cek dengan USG atau mamografi," tegas Dinda yang menjalani pengobatan kanker payudara lima tahun lamanya.
Menurutnya, dengan semakin canggihnya alat medis, siapa pun yang memiliki faktor risiko tinggi kanker payudara tak perlu takut memeriksakan diri.
Begitu pun bagi mereka yang sudah mulai merasakan adanya gejala,pemeriksaan dan pengobatan perlu dilakukan.
Karena jika terlambat, pengobatan bisa berlangsung lebih lama, bisa sampai puluhan tahun.
Dinda bercerita ia melakukan deteksi dini dan mendapati dirinya terkena kanker payudara stadium satu, grade tiga pada usia 30.
Baca Juga: Tiga Bahan Ini Bisa Sebabkan Kanker Payudara, Perhatikan Barangkali Ada di Rumah
Meski awalnya takut, Dinda mengaku lebih percaya diri dengan banyaknya dukungan positif terutama dari keluarga.
Dukungan inilah yang kemudian mendorongnya segera bertindak mencari solusi, melakukan mastektomi dilanjutkan rekonstruksi payudara.
"Sekarang alat makin canggih, teknik makin maju, cara pengobatan lebih baik.
Wanita tidak perlu merasa down. Pengangkatan payudara tidak harus selalu dilakukan.