Ekstrak tanaman ini telah digunakan di China untuk melawan penyakit malaria selama ribuan tahun.
The bioengineers Henry Lai dan Narendra Singh dari University of Washington, Seattle, adalah dua ilmuwan yang pertama kali menemukan hal ini.
Hasil penelitian mereka telah membuktikan bahwa sel kanker akan mengalami APOPTOSIS (hancur dengan sendirinya).
Sampai saat ini, sangat sulit untuk mendapatkan ekstrak tanaman ini dengan harga rendah.
Tetapi, dengan meningkatnya permintaan atas tanaman ini, harga yang ditawarkan perlahan mulai bisa diterima masyarakat.
Produsen farmasi Perancis "Sanofi" berusaha memproduksi sekitar 50-60 ton Artemisinin setiap tahunnya, dan berharap jumlah tersebut dapat memenuhi permintaan pasar dunia.
Kita bahkan tidak perlu pusing-pusing untuk mencari tanaman ini, karena sudah banyak di Indonesia, namanya Kenikir.
Daun kenikir dengan kandungan senyawa saponin, terpenoid, flavonoid dan antioksidan yang mampu melawan kanker, seperti kanker payudara, kanker lambung dan kanker hati.
Untuk menanggulangi penyakit kanker dapat mengkonsumsi rebusan daun kenikir sesering mungkin, namun tetap mengkonsumsi manfaat air putih yang berfungsi untuk pelarut zat agar mudah terbawa oleh darah.
Baca Juga: Lebah Madu Bisa Bunuh 2 Jenis Kanker Payudara Kategori Ganas, Ini Penjelasan Ahli