Kebesaran hatinya ini tentu saja menjadi hal yang amat menyentuh bagi para penonton di seluruh dunia.
“Ini di luar persaingan olahraga. Inilah pesan yang kami sampaikan kepada generasi muda," ujar Barshim.
“Berbagi dengan teman itu lebih indah, rasanya ajaib,” kata Tamberi.
Saling membantu ketika terjatuh di lintasan
Pelari Isaiah Jewett dari AS dan Nijel Amos dari Botswana sedang berlari kencang dan bersaing dalam nomor pria 800 meter.
Menjelang garis finis, di tikungan terakhir, kaki keduanya saling terjerat dan membuat mereka jatuh.
Bukannya marah, mereka saling membantu untuk berdiri, merangkul satu sama lain, dan menyelesaikannya bersama.
Mereka menyelesaikan pertandingan bersama, tertinggal 54 detik dari juara pertama, di babak semifinal Olimpiade Tokyo itu.
“Terlepas dari seberapa marah Anda, Anda harus menjadi pahlawan pada akhirnya,” kata Jewett.
“Karena itulah yang dilakukan para pahlawan, mereka menunjukkan kemanusiaan mereka melalui siapa mereka dan menunjukkan bahwa mereka adalah orang baik.”
Menyemangati sesama pesaing