Follow Us

Dapat Julukan Desa 'Janda Harimau', Ternyata Ada Kisah Ngeri di Balik Kematian Para Lelaki di Daerah Tersebut

Ruhil Yumna - Sabtu, 27 Februari 2021 | 07:30
Dijuluki Desa Janda Harimau, Daerah Ini Dihuni 3.000 Wanita Tanpa Pasangan Gegara Para Suami Alami Kematian yang Sama, Ini Penyebabnya!
Kolase Pixabay

Dijuluki Desa Janda Harimau, Daerah Ini Dihuni 3.000 Wanita Tanpa Pasangan Gegara Para Suami Alami Kematian yang Sama, Ini Penyebabnya!

Serangan harimau semakin meningkat ketika para pria berbondong-bondong pulang kampung ke daerah tersebut setelah merantau ke kota-kota besar.

Chatterjee mengatakan, para pria melepaskan pekerjaan mereka sebagai buruh di kota dan pulang kampung ke daerah itu agar bisa bekerja di dalam hutan.

Mereka tergiur karena bekerja di hutan dapat menghasilkan hingga 700 rupee (Rp 136.000) dalam sehari dibandingkan pendapatan sebagai pekerjaan buruh yang hanya 200 rupee (Rp 39.000).

Mereka kemudian memasuki area terlarang, menempatkan diri mereka dalam bahaya diserang oleh harimau bengal yang terancam punah.

Dan bakau di hutan merupakan habitat penting bagi harimau.

Dari 60.000 pekerja di hutan, Chatterjee mengatakan bahwa hanya seperempat dari mereka yang memiliki izin untuk bekerja.

Oleh karena itu, orang-orang yang tidak memiliki izin bekerja dianggap sebagai pekerja ilegal dan keluarga korban takut melapor jika ada serangan harimau yang mematikan.

Baca Juga: Pemain 'Jodha Akbar' Ravi Bathai Ngaku Nikahi Sang Istri Gegara Hamil Duluan, Yulida Handayani Bongkar Fakta Sebenarnya

"Mereka tidak meminta kompensasi karena takut akan tindakan hukum.

Mereka bahkan takut melaporkan kematian,” ujar Chatterjee.

Direktur Lapangan Suaka Harimau Sundarban Tapas Das mengatakan hanya mendapat laporan sebanyak 21 kematian resmi akibat penyerangan harimau.

Dari 21 laporan tersebut, hanya empat yang memenuhi syarat untuk mendapatkan kompensasi.

Source : kompas, Tribun Bali

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest