Muncul Gejala Baru Bernama Covid Tongue, Begini Penjelasan Para Ahli

Helna Estalansa - Rabu, 10 Februari 2021 | 17:15

GridHype.ID - Saat ini yang kita tahu gejala umum dari Covid-19 adalah demam, batuk, hingga kelelahan.

Namun siapa sangka, seiring berjalannya waktu, kini muncul gejala baru Covid-19.

Ya, setelah hampir setahun pandemi virus corona menyerang di seluruh penjuru, kini muncul gejala baru Covid-19 yang bernama Covid Tongue.

Profesor Tim Spector, seorang ahli epidemiologi dari King's College London, menuliskan tweet pada bulan Januari bahwa pasien positif Covid-19 mengirim email kepadanya dengan gejala mulut yang aneh, termasuk lidah yang meradang, berubah warna, dan luka di mulut mereka.

Meskipun virus ini menyerang pernapasan, namun gejala baru ini bisa membuat lidah kamu bermasalah.

Dan para ahli mengatakan hal tersebut bisa saja terjadi.

“Kami tahu bahwa SARS COV-2 memicu berbagai peradangan yang menyebar dan reaksi pembekuan di seluruh tubuh, sehingga tidak mengherankan jika keberadaan sariawan telah didokumentasikan,” Dr. Kathleen Jordan MD, SVP bidang Medis di kesehatan wanita provider Tia seperti yang dikutip dari Bustle.

Dia menjelaskan bahwa banyak hal yang dapat menyebabkan peradangan yang merusak lapisan epitel (lapisan dalam kulit) di mulut kamu, dan menyebabkan luka terbuka yang rentan terhadap infeksi dan nyeri.

Umumnya saja, ada herpes, infeksi, dan sariawan yang bisa menjadi penyebabnya.

Sebuah studi di British Journal of Dermatology pada September 2020 menemukan bahwa, dari 666 pasien, lebih dari 25% memiliki beberapa jenis gejala di mulut atau lidah mereka, termasuk benjolan bengkak di lidah, di tepi lidah, atau sensasi terbakar.

Dan sebuah studi pada Juni 2020 di Kedokteran Gigi menunjukkan adanya hubungan antara gejala baru Covid-19 dengan rasa sakit yang ada di mulut maupun lidah.

Profesor Spector, yang memimpin penelitian gejala ZOE COVID di Inggris, mengatakan bahwa Covid Tongue dapat muncul sebagai lapisan berbulu di permukaan lidah.

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Jawabannya yakni “lidah mengandung konsentrasi tinggi protein yang disebut angiotensin converting enzyme 2 (ACE2),” jelas Dr. Omid Mehdizadeh MD, ahli otolaringologi di Pusat Kesehatan Providence Saint John.

"Saat virus memasuki sel tersebut, virus akan berkembang biak dan membuat lidah kamu menjadi kasar seperti keset kamar mandi," terangnya.

Gejala Covid Tongue memang tidak ada dalam daftar gejala resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan juga tidak digunakan untuk mendiagnosis Covid-19.

"Lidah, atau bisul, bukanlah indikasi gejala dari Covid-19, dan sangat tidak spesifik dengan banyak kemungkinan penyebabnya," kata Dr. Jordan.

"Orang tidak boleh berasumsi bahwa kamu menderita Covid-19 jika kamu sakit mulut/lidah."

Satu studi dalam Journal of Infectious Diseases pada Agustus 2020 menunjukkan bahwa, bagi banyak orang, sariawan mungkin merupakan efek samping dari serangan yang diberikan Covid-19 pada sistem kekebalan, sehingga bukan gejala itu sendiri.

Keanehan lidah semacam ini juga bisa disebabkan oleh infeksi mulut seperti sariawan, dehidrasi, atau antibiotik.

Jika kamu tiba-tiba mengembangkan lidah bengkak atau sakit aneh di mulut kamu, Dr. Jordan merekomendasikan untuk menjaga kebersihan pada area yang sakit dengan pembilasan medis.

Jika ada kemungkinan paling kecil kamu terpapar Covid-19, katanya lebih baik kamu menjalani tes swab dan melakukan isolasi mandiri sampai hasilnya negatif.