Otak manusia terprogram untuk memastikan kita mengulangi kegiatan yang menyenangkan.
Ketika melakukan sesuatu yang menyenangkan, tubuh mendapatkan sedikit dopamin, otak kemudian mengingatkan untuk melakukannya lagi.
Narkoba mengaktifkan dopamin dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan kegiatan pengaktif dopamin lainnya, seperti makan dan seks.
Akibatnya, ada dorongan dari dalam yang kuat untuk mengulangi penggunaan narkoba.
Otak menjadi prima untuk mengulangi penggunaan narkoba tanpa benar-benar memikirkannya.
Ketika dopamin dalam jumlah besar dilepaskan, otak mengalami kesulitan menjaga produksinya dan dapat kehabisan dopamin pada sementara waktu.
Ini adalah salah satu alasan mengapa satu atau dua hari setelah menggunakan narkoba, seseorang mungkin tampak datar atau tertekan.
Baca Juga: Hendak Beri Makan Babi yang Kelaparan, Wanita ini Justru Tewas Dimakan Babi Peliharaannya
Apa yang Terjadi Ketika Persediaan Dopamin Habis?
Setelah satu hari atau lebih, otak kembali memproduksi dopamin dan suasana hati kembali normal.
Ketika dopamin yang tersimpan kerap terkuras berulang-ulang, otak tidak dapat mengatasinya dan mulai menutup beberapa struktur yang diperlukan untuk memindahkan dopamin ke sekitar otak.
Beberapa jalur dopamin utama melintas melalui bagian otak yang digunakan untuk berpikir, korteks prefrontal.