Dokter yang melakukan test kepada Atta lalu mengatakan, ada indikasih bahwa putra sulung Gen Halilintar itu sudah pernah tertular.
Meski begitu, hal tersebut masih harus dipastikan melalui pemerikasaan yang jauh lebih akurat yakni, swab test atau PCR.
"Memang ada sedikit samar di C dan T, nah kalau samar seperti itu Bang, itungannya adalah ada indikasi Abang sudah terinfeksi," kata dokter.
"Tapi harus dipastikan kembali sama PCR, karena alat ini sebagai alat screening saja, untuk mendeteksi awal saja," sambungnya.
Atta pun menceritakan bahwa dirinya sudah pernah di tes beberapa bulan yang lalu.
Hasil rapid test-nya juga diketahui samar seperti sekarang.
Namun, ketika sudah PCR, beruntung hasilnya menunjukkan Atta Halilintar negatif.
"Sebelumnya saya pernah rapid beberapa bulan yang lalu samar juga, habis itu PCR hasilnya negatif, tapi pas rapid ada tuh rabun, rapid antibodi yang ditusuk," curhat Atta Halilintar.
"Rabunnya rabun banget, jadi kalau kita lihat sekilas nggak apa-apa, tapi kalau dilihat (detail) ada tipis," jelasnya.
Mendengar hal tersebut, dokter lalu menyampaikan dua kemungkinan yang terjadi pada kasus Atta Halilintar.