"Mereka sewa kamar kos di jalan Suparman, setelah sebulan tinggal di sini, ibunya nikah dengan orang Tinambung, pekerjaannya bawa bentor (becak motor)," terang Harwanto kepada wartawan di rumahnya.
Hanya saja, usia perkawinan ibunya dengan tukang bentor berlangsung singkat, hanya sepekan lalu bercerai.
"Ibunya pergi meninggalkan anak-anaknya, tanpa memberi kabar," lanjut Harwanto.
Harwanto lebih jauh menerangkan, setelah ditinggal sang ibu, keempat kakak beradik ini sempat sepekan hidup bersama mantan ayah tirinya.
Setelah itu itu mereka diusir.
“Ini anak sempat tinggal dengan mantan bapak tirinya selama kurang lebih satu minggu setelah ditinggal pergi ibunya, lalu keempat anak ini diusir “ ujarnya.
Menurut dia, setelah diusir, keempat anak ini berinisiatif menyewa kamar kos, dengan bantuan teman yang dikenalnya di daerah itu.
Baca Juga: Mulai Dibagikan, Begini Cara Cek Bantuan Kuota untuk Pelajar, Mahasiswa, dan Guru, Sudah Masuk?
Untuk makan sehari-hari, mereka juga mengandalkan bantuan temannya.
“Yang bayar kamar kos adalah temannya, termasuk untuk makan sehari-hari, kalau ada makan dia makan, kalau tidak ada puasa lagi."
"Bahkan ketika didapati, mereka dalam kondisi kelaparan," ungkap Harwanto.
Dijelaskan Harwanto, setelah dilakukan pemantauan bersama pihak kepolisian, tidak satupun barang berharga milik keempat kakak beradik itu yang ditemukan dalam kamar kosnya.