Hal itu bisa diartikan sebagai seorang pemimpin agama yang menuntun orang untuk menyembah.
"Orang yang menuntun untuk menyembah itu disebut panembahan di zaman kerajaan Hindu-Budha." kata Prof Bani.
"Seorang panembahan biasanya kepemiminannya diberi hak istimewa oleh Raja." tambahnya.
Kata Panembahan juga disebut berhubungan dengan kemerdekaan seseorang.
"Disebut tanah merdikan, artinya orang yang merdeka," tuturnya.
"Makanya disebut menyembah, namanya panembahan itu merdeka." imbuhnya.
Di sisi lain, Prof Bani menyebut arti panembahan juga bisa merancu kepada tokoh agama seperti kyai.
"Maka panambahan menjadi semacam 'raja kecil' namun lebih seperti tokoh agama." katanya.
"Kalau sekarang gambarannya seperti kyai yang memiliki pondok pesantren, mirip seperti itu," sambungnya.
Sementara itu, Al Nahyan berasal dari Bahasa Arab dan memiliki arti kebijaksanaan.