Awal bulan Juni, Perancis, Jerman, Italia dan Belanda membentuk Aliansi Vaksin Inklusif untuk mempercepat proses pengembangan.
Mereka ingin perusahaan farmasi setuju bahwa produk apa pun yang dikembangkan, nantinya dapat diakses, tersedia, dan terjangkau di seluruh Uni Eropa.
Kanada, Brasil dan Uni Emirat Arab, yang setuju untuk menjadi tuan rumah uji coba fase 3 untuk vaksin yang dikembangkan oleh tiga perusahaan China, mungkin juga akan mendapatkan keuntungan.
Sebab, pemerintah mereka berusaha untuk mengamankan kesepakatan untuk memiliki vaksin, untuk nantinya diproduksi dan didistribusikan secara lokal.
3 Perusahaan farmasi China, yaitu CanSino Biologics, Sinovac Biotech dan China National Biotec Group, semuanya harus menemukan negara tuan rumah untuk menguji vaksin mereka.
Sebab, sangat sedikit kasus virus corona aktif di China pada saat mereka siap untuk pengujian.
Tetapi tidak semua orang mengira kesepakatan dua arah adalah yang terbaik untuk publik.
"Vaksin Covid-19 melibatkan pengembangan, pembuatan, pengadaan, dan administrasi."
"Saya pikir hal pertama yang harus dihindari dalam proses ini adalah nasionalisme vaksin," kata Zhang Li, direktur untuk inovasi strategis dan investor baru di Gavi, Aliansi Vaksin.