Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Indonesia Akan Terpuruk Jika BI Nekat Cetak Uang Rp 4.000 Triliun Guna Bantu Masyarakat dari Wabah Covid-19

Nabila Nurul Chasanati, None - Sabtu, 09 Mei 2020 | 18:00
Mata uang rupiah
kompas.com

Mata uang rupiah

"Harus ada kebijakan tidak biasa yang harus diambil pemerintah, yakni pencetakan uang. Meski diakui bertentangan dengan apa yang diajarkan selama ini," ujarnya.

Pria yang pernah berkarir di Goldman Sachs ini menepis kekhawatiran adanya moral hazard dalam kebijakan cetak uang.

Dia menganggap bahwa itu adalah alternatif paling mungkin untuk mencapai likuiditas.

Kendati demikian, BI memberi indikasi tak akan mencetak uang tambahan utuk menambah dana atau likuiditas perbankan maupun untuk menambal defisit anggaran pemerintah.

Baca Juga: Bermodal Kartu Sakti Mandraguna, Begini Cara YouTuber Ferdian Paleka Kelabui Polisi Hingga Lolos dari Petugas PSBB Ketika Tinggalkan Bandung

Sebab hal itu akan menyebabkan inflasi gila-gilaan yang kedepannya justru bakal menyengsarakan rakyat.

Cetak uang yang tak dapat dikendalikan akan membuat nilai tukar rupiah makin berkurang, dan menyebabkan harga-harga melambung tinggi.

Hal ini menjadi lebih parah karena permintaan produksi barang/jasa makin rendah, sehingga memicu situasi krisis yang makin mengerikan.

Cetak uang yang tak dapat dikendalikan akan membuat nilai tukar rupiah makin berkurang, dan menyebabkan harga-harga melambung tinggi.

Hal ini menjadi lebih parah karena permintaan produksi barang/jasa makin rendah, sehingga memicu situasi krisis yang makin mengerikan.

Baca Juga: Baru Saja Sandang Status Istri Pengusaha Kaya, Ahli Tarot Sebut Rumah Tangga Zaskia Gotik Dibumbui Orang Ketiga

Nilai tukar Anjlok

Source : intisari online

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x