"Oleh karena itu, mengingat tidak ada terapi yang terbukti efektif mengobati Covid-19"
"Obat-obat in vitro seperti ivermectin harus dievaluasi secara ketat untuk memahami keamanan dan efektivitasnya," jelas Shah.
Perlu Penelitian Lebih Lanjut
Dr. Christopher DeSimone, seorang spesialis penyakit menular di Mayo Clinic, juga berpendapat sama.
"Saya berpikir, di antara kedua penelitian, ada beberapa optimisme di sana. Namun, perlu tetap berhati-hati untuk memastikannya," kata DeSimone.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, mengeluarkan pernyataan pada Jumat (10/4/2020) lalu terkait penggunaan ivermectin untuk Covid-19.
Pihaknya mengaku prihatin tentang penggunaan obat kutu kepala tersebut tanpa menunggu penelitian lebih lanjut.
"Kami prihatin dengan kesehatan konsumen yang mungkin menggunakan ivermectin yang ditujukan untuk hewan, berpikir bahwa ivermectin ditujukan untuk manusia,"ujarnya.
Para ahli menyatakan, masyarakat dilarang untuk mengkonsumsi ivermectin sendiri di rumah.
Sebab, ada konsekuensi berbahaya dari obat tersebut, seperti pembengkakan pada tubuh, gangguan hati, dan kerusakan neurologis yang serius.
"Perlu dilakukan uji tambahan untuk menentukan apakah ivermectin mungkin aman atau efektif untuk mencegah atau mengobati Virus Corona," agensi menyimpulkan.