GridHype.ID - Wabah virus corona sudah menjadi ketakutan global.
Virus corona sudah merajalela di berbagai belahan negara di dunia yang menyebabkan wabah pneomonia.
Kondisi ini mendorong para ilmuan berlomba untuk menentukan dari mana virus corona, yang juga kerap disebut SARS-CoV-2 berasal.
Meskipun hampir semuanya belum mempunyai jawaban, kecuali berasal dari tempat penampungan hewan, sebuah analisis baru secara definitif telah meletakkan konspirasi yang mengklaim itu adalah penyakit yang dibuat di laboratorium.
Baca Juga: Bikin Sinal WiFi Jadi Lemot, Jauhkan WiFi dari 5 Benda yang Ada di Rumah ini
Studi ini memunculkan beberapa kemungkinan menarik tentang asal mula virus corona generasi baru ini, setelah SARS dan MERS.
Salah satu skenario menunjukkan virus mungkin telah beredar, namun tidak berbahaya dalam populasi manusia selama beberapa waktu sebelum menjadi pandemi yang sekarang menghentikan dunia.
"Mungkin saja nenek moyang SARS-CoV-2 melompat ke manusia, memperoleh (fitur genomik baru) melalui adaptasi selama transmisi manusia ke manusia yang tidak terdeteksi," tulis tim dari AS, Inggris dan Australia dalam penelitian tersebut.
"Setelah diperoleh, adaptasi ini akan memungkinkan pandemi lepas landas dan menghasilkan sekelompok kasus yang cukup besar."
Para peneliti menganalisis data genom yang tersedia dari SARS-CoV-2 dan virus corona serupa lainnya, menunjukkan bahwa bagian reseptor-binding domain (RBD) dari protein lonjakan SARS-CoV-2 sangat efektif untuk mengikat sel-sel manusia, meskipun mereka harus disebabkan melalui seleksi alam.
"Dengan membandingkan data urutan genom yang tersedia untuk jenis virus corona yang diketahui, kita dapat dengan tegas menentukan bahwa SARS-CoV-2 berasal dari proses alami," kata salah satu peneliti, ahli imunologi Kristian Andersen di Scripps Research.