Tutors International, jasa penyedia layanan kuliah swasta elite, mendapati kenaikan permintaan besar-besaran sejak wabah virus corona.
“Kami menempatkan sumber daya tambahan untuk merekrut pendidik elite yang dapat memberikan les privat sementara waktu,” kata CEO Tutor International, Adam Caller.
Tidak lakukan panic-buying
Di kala banyak orang panik membeli barang-barang seperti kertas toilet, para orang kaya justru menghindari berbelanja secara bersama-sama.
Kondisi paling akut terjadi di China, yang menyumbang 40 persen dari industri mewah global, dan Italia, baik produsen maupun tempat-tempat membeli barang mewah.
Badan sektor untuk industri barang mewah Inggris, Walpole mengatakan, industri barang mewah di Inggris juga menderita karena alasan yang sama. Banyak ketakutan akan penularan di ruang ritel.
Sebagian orang kaya lainnya melihat sedikit gunanya membeli barang-barang seperti mode atau perhiasan jika tidak ada kesempatan untuk memamerkannya.
Pengecualian terhadap tren pembelian barang mewah adalah masker wajah modis.
Baca Juga: Deretan Publik Figur yang Positif Terinfeksi Corona, dari Aktor Hollywood hingga Wakil Presiden
Masker wajah bahkan menjadi salah satu tren di beberapa pekan mode.
Airinum Urban Air Mask 2.0 seharga 54 Poundsterling atau sekitar Rp 1 juta terjual habis di seluruh dunia.
Orang-orang yang saat ini mau membeli masuk ke daftar tunggu untuk mendapatkan masker multi-layer yang mengklaim perlindungan terhadap "partikel udara sekecil 0,3 mikron" ini.