GridHype.ID - Jadi kota tempat pertama kalinya kasus corona ditemukan, Wuhan kini bak kota mati.
Kota Wuhan berubah menjadi kota yang terisolasi dan tak bisa menjalankan aktivitasnya seperti biasa.
Hal ini pun membuat aktivitas medis di sana sungguh padat hingga tak ada jeda untuk beristirahat.
Baca Juga: Jangan Panik, Ahli Sebut 81% Kasus Corona Bersifat Ringan, Bahkan Banyak yang Sembuh Total
Mereka bekerja keras dengan penuh semangat untuk menolong para pasien yang terus bertambah.
Mereka adalah ahli medis, dokter, perawat dan sukarelawan yang ikut ambil bagian dalam penanganan korban.
Dan di balik kisah hebat mereka, terselip kisah sedih dari perawat di Wuhan ini.
Dilansir dari Nepalinewsupdate24.com, Wu Ya Ling merupakan salah satu dari ribuan perawat yang rela meninggalkan keluarganya untuk berjuang membasmi virus corona.
Wu Ya Ling ditempatkan di rumah sakit Huoshenshan, rumah sakit khusus yang dibangun dalam 10 hari karena meledaknya jumlah pasien virus corona di rumah sakit umum.
Saat jumlah pasien terus berdatangan, para petugas medis dituntut untuk kuat secara fisik maupun mental.
Mereka harus bekerja melebihi batas jam kerja normal.