GridHype.ID - Memasuki musim penghujan, banyak wilayah di berbagai daerah yang terkena banjir.
Banjir terjadi karena banyak hal seperti hujan yang berlebihan, meluapnya aliran sungai, sungai, danau atau lautan.
Peningkatan intensitas hujan membuat banyak daerah terendam banjir, tidak terkecuali ruas jalan tol.
Baca Juga: Tak Sengaja Temukan Kutu dalam Beras, Berikut Tips-tips Ampuh untuk Hilangkan Kutu Beras
Jalanan yang digenangi oleh air banjir sangat rawan untuk menyebabkan kecelakaan mobil yang seringkali disebabkan oleh aquaplaning.
Melansir dari US News, aquaplaning (hydroplaning) merupakan suatu fenomena ketika ban mobil melintasi genangan air dan air yang terkumpul di ban depan memberikan tekanan karena tidak dapat dialirkan maupun diteruskan, sehingga ban mobil sedikit terangkat dari permukaan jalan.
Kondisi ini kemudian akan menyebabkan ban kehilangan daya cengkeram yang akan mengakibatkan selip hingga dapat berujung kecelakaan.
Melansir dari Kompas, aquaplaning atau hydroplaning ini didukung oleh beberapa faktor, yaitu pengemudi memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, kondisi ban yang aus, serta tekanan angin yang tidak sesuai anjuran.
Baca Juga: Jangan Salah Beli, Berikut 5 Tips dalam Memilih Durian yang Enak
Memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di jalan yang tergenang air akan meningkatkan kemungkinan untuk ban terangkat dari permukaan jalan.
Selain itu, ban yang aus juga meningkatkan kemungkinan untuk ban terangkat karena lapisan yang tidak cukup tebal untuk memberi cengkeraman pada permukaan jalan.
Aquaplaning (hydroplaning) terjadi ketika kemudia tiba-tiba terasa ringan dan kendaraan tidak merespons gerakan kemudi serta putaran mesin (RPM) naik turun secara tiba-tiba namun tanpa peningkatan kecepatan hingga ban yang terasa berkedut (karena sejenak kehilangan daya cengkeram sebelum mendapatkan kendali kembali).