Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Bisa Miliki Kekasih Karena Merasa Dipantau Agen Rahasia Jerman, Pria Rasis Ini Nekat Lakukan Aksi Teror

None, Nabila Nurul Chasanati - Jumat, 21 Februari 2020 | 11:45
 Potongan gambar yang diambil di YouTube menunjukkan pria yang diduga adalah Tobias R, pelaku penembakan massal di dua bar shisha di Hanau, Jerman, pada Rabu malam (19/2/2020), yang menewaskan 9 orang. Tobias disebut merupakan ekstremis sayap kanan, dan ditemukan tewas bersama ibunya ketika polisi menggerebek apartemennya.
(Sky News)

Potongan gambar yang diambil di YouTube menunjukkan pria yang diduga adalah Tobias R, pelaku penembakan massal di dua bar shisha di Hanau, Jerman, pada Rabu malam (19/2/2020), yang menewaskan 9 orang. Tobias disebut merupakan ekstremis sayap kanan, dan ditemukan tewas bersama ibunya ketika polisi menggerebek apartemennya.

GridHype.ID - Teror penembakan terjadi di sebuah kota di Jerman, Hanau.

Kota ini terletak di negara bagianHessen tepatnya di daerah Main-Kinzig-Kreis.

Lagi-lagi dunia pun dibuat tercengang dengan aksi teror penembakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab ini.

Tragedi penembakan di Hanau, Jerman tak pelak menyisakan sejumlah kesedihan bagi keluarga dan kerabat korban.

Baca Juga: 3 Fakta Dibalik Tragedi Jembatan Gantung Putus di Objek Wisata Bengkulu, 10 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia Usai Terseret Derasnya Aliran Sungai

Pelaku penembakanbahkan mengakhiri hidupnya setelah dia berhasil melancarkan aksinya di Hanau.

Hal itu membuat pertanyaan lebih lanjut terkait dasar penembakan yang dilakukan tersangka.

Tobias Rathjen seperti dilansir AFP pernah menuliskan sekitar 24 halaman dokumen acak yang berisi tentang keinginannya untuk melenyapkan lebih dari 20 negara di dunia.

Dua negara seperti Turki dan Israel bahkan dianggapnya pantas untuk dihancurkan.

Baca Juga: Penuh Haru! Calon Polisi Ini Viral Karena Cium Kaki Penjual Gado-gado dan Sate Keliling

Tersangka Tobias selama ini juga mengaku tidak pernah bersama dengan perempuan karena dia merasa selalu dimata-matai oleh agen rahasia.

Peter Neumann, pakar penanggulangan terorisme di King College London mengatakan bahwa teks-teks yang ditulis Tobias Rathjen mengandung "beragam pandangan yang sebagian besar ekstrem."

Source : kompas

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x