Baca Juga: Tak Hanya Asap Rokok, 4 Jenis Makanan ini Juga Jadi Penyebab Kanker Paru-Paru
Rike menambahkan jika wajan yang berbahan logam alumunium itu merupakan penghantar panas yang baik.
Saat dituangkan minyak goreng, panas terkonduksi dengan baik pada minyak goreng.
“Walaupun idealnya suhu untuk menggoreng di atas 100 derajat Celcius, dengan panas yang terus-menerus terpapar, mungkin saja hal itu (menggoreng kerupuk) terjadi karena pemanasan logamnya cukup lama,” jelasnya lagi.
Agar penjelasanya bisa lebih dipahami, Rike mengibaratkan wajan yang terus dipanaskan di bawah terik matahari itu sama dengan wajan yang terus dipanaskan dengan api kecil.
“Meski waktunya lama tapi lama-kelamaan akan panas juga toh?” tuturnya.
Baca Juga: Anggarkan Dana untuk Lem Aibon Rp82,8 Miliar Sampai Jadi Sorotan, Disdik DKI Jakarta: Salah Ketik
Tak hanya kerupuk, Rike juga mengomentari warga yang menggoreng ikan dengan tenaga surya di Indramayu.
Sebenarnya makanan apapun dapat dimasak dengan tenaga surya asalnya media penghantar panas dapat berfungsi dengan baik.
“Sebenarnya ini sama dengan mengkonversi energi matahari. Memang energi matahari itu kan bisa kita gunakan.
"Hanya banyak orang lebih memilih efisiensi. Dalam hal memasak, efisiensi itu berupa kompor,” pungkasya.
(*)