"Penelepon itu berusia 14 tahun dan saat dimintai keterangan, dia mengaku telah menembak kelima anggota keluarganya di kediaman orangtuanya," tulis pernyataan polisi di Twitter.
"Dia saat ini membantu penyelidik untuk menemukan senjata, sebuah pistol 9 milimeter, yang disebutnya dia lempar tak jauh," lanjut pernyataan itu.
Menurut keterangan sherif, kelima korban tewas itu masing-masing adalah ayah dan ibu tiri pelaku, serta ketiga saudaranya.
Tidak diketahui pasti dari mana remaja itu mendapatkan senjata untuk melakukan aksinya.
Sementara dilansir media Alabama, AL.com, insiden penembakan terjadi pada Senin selepas tengah malam di sebuah rumah di Ridge Road, kota Elkmont.
Wilayah Alabama telah dianggap sebagai salah satu kawasan di negara bagian AS yang kerap mengalami insiden pembunuhan massal.
Pada 2016 silam, lima orang, termasuk seorang perempuan hamil, telah menjadi korban pembunuhan di Citronelle, selatan Alabama.
Sementara pada 2012, sebanyak lima orang ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dengan luka tembak dan disebut menjadi korban dari pelaku perampokan wilayah dataran tinggi Ensley di Birmingham.
Pada 2009, sebanyak 10 orang tewas dan enam luka-luka di sebuah kedai kopi di selatan Alabama, setelah seorang melancarkan aksi balas dendam terhadap para pekerja yang pernah berperilaku buruk pada dirinya.
Kemudian pada 2008, jenazah lima orang pria ditemukan di utara sebuah kompleks apartemen di Shelby County, diduga merupakan korban perdagangan narkoba. (*)