Sementara bayi berada di dalam rahim, ia berada di dalam kantung ketuban, kantong yang terdiri dari dua selaput, amnion, dan chorion.
Janin tumbuh dan berkembang di dalam kantung ini, yang dikelilingi oleh cairan ketuban.
Awalnya, cairan terdiri dari air yang diproduksi oleh ibu. Namun, sekitar usia kehamilan 20 minggu, ini sepenuhnya digantikan oleh urin janin, saat janin menelan dan mengeluarkan cairan.
Air ketuban juga mengandung komponen vital, seperti nutrisi, hormon, dan antibodi penangkal infeksi.
Melihat kompleksnya air ketuban, tak heran permasalahan ini sering terjadi pada ibu hamil.
Ironisnya, sebagian besar ibu hamil tidak menyadari kondisi ini. Padahal masalah kesehatan yang satu ini bisa mengancam nyawa sang janin.
Tanda-tanda air ketuban bocor
Ketika sedang hamil, ibu akan mengeluarkan banyak cairan dari area kewanitaannya.
Inilah yang membuat ibu kadang tidak bisa membedakan antara cairan yang merembes itu air ketuban atau urine.
Ingat, air ketuban berwarna bening hingga kekuningan. Jika dia merembes ke celana dalam, maka dia akan meninggalkan bintik putih. Dan air ketuban tidak bau.
Sementara urine memiliki bau khas.