GridHype.ID -Baru-baru ini publik dikejutkan dengan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat Ditjen Pajak, MDS alias Mario Dandy Satriyo (20).
MDS melakukan aniaya kepada anak pengurus GP Ansor, DA (17) hingga menyebabkan sang korban koma.
Lantas, apa sih yang terjadi ketika seseorang mengalami koma?
Mari kita simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Bila seseorang mengalami cedera otak yang parah, dapat menyebabkan koma.
Selain itu, orang yang mengalami keracunan alkohol dapat mengalami koma.
Seorang penderita diabetes juga dapat mengalami koma jika kadar glukosa darahnya tiba-tiba menjadi sangat rendah.
Perlu diketahui, koma adalah keadaan tidak sadar, di mana seseorang tidak responsif dan tidak dapat dibangunkan.
Lantas, apa yang terjadi ketika seseorang mengalami koma?
Dikutip dari laman Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), seseorang yang koma tidak sadarkan diri dan memiliki aktivitas otak minim.
Mereka hidup tetapi tidak dapat dibangunkan dan tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran.
Mata orang tersebut, akan tertutup dan mereka akan tampak tidak responsif terhadap lingkungannya.
Mereka biasanya tidak merespons suara atau rasa sakit, atau mampu berkomunikasi atau bergerak secara sukarela, dan refleks dasar, seperti batuk dan menelan, akan sangat berkurang.
Mereka mungkin dapat bernapas sendiri, meskipun beberapa orang memerlukan mesin untuk membantu mereka bernapas.
Seiring waktu, orang tersebut mungkin mulai sadar kembali secara bertahap dan menjadi lebih sadar.
Beberapa orang akan bangun setelah beberapa minggu, sementara yang lain mungkin mengalami kondisi vegetatif atau kesadaran minimal.
Skala Koma Glasgow (GCS)
Dokter menggunakan Skala Koma Glasgow (GCS) untuk menilai tingkat keparahan gangguan kesadaran pada orang dengan semua jenis kondisi medis akut dan trauma.
Skala ini memberi individu skor berdasarkan respons verbal dan fisik mereka.
Dikutip dari Medical News Today, berikut skor GCS:
1. Mata
Kisaran skor adalah 1-4, di mana:
- Skor 1: Orang tersebut tidak membuka matanya.
- Skor 2: Nyeri menyebabkan mata terbuka.
- Skor 3: Mata terbuka sebagai respons terhadap suara.
- Skor 4: Orang tersebut dapat membuka mata secara spontan.
2. Lisan
Kisaran skor antara 1-5, di mana:
- Skor 1: Tidak ada suara.
- Skor 2: Orang itu bisa bergumam, tetapi tidak mungkin untuk memahaminya.
- Skor 3: Orang tersebut mengucapkan kata-kata yang tidak pantas.
- Skor 4: Orang tersebut dapat berbicara, tetapi mereka bingung.
- Skor 5: Komunikasi normal.
3. Reflek Motorik atau Fisik
Kisaran skor antara 1-6, dengan 1-5 menggambarkan respons seseorang terhadap nyeri.
- Skor 1: Orang tersebut tidak bergerak.
- Skor 2: Anggota badan diluruskan sebagai respons terhadap rasa sakit.
- Skor 3: Reaksi terhadap nyeri tidak biasa.
- Skor 4: Orang tersebut menjauh dari rasa sakit.
- Skor 5: Mereka dapat menentukan lokasi rasa sakit.
- Skor 6: Orang tersebut dapat mematuhi perintah.
Sembuh dari koma
Dikutip dari laman resmi NHS, koma biasanya hanya berlangsung beberapa minggu, selama waktu itu orang tersebut mungkin mulai bangun secara bertahap dan mendapatkan kesadaran, atau berkembang menjadi keadaan tidak sadar yang berbeda yang disebut keadaan vegetatif atau keadaan sadar minimal:
1. Keadaan vegetatif – di mana seseorang terjaga tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda menyadari lingkungan mereka atau diri mereka sendiri.
2. Keadaan sadar minimal – di mana seseorang memiliki kesadaran terbatas yang datang dan pergi.
Beberapa orang mungkin pulih dari keadaan ini secara bertahap, sementara yang lain mungkin tidak membaik selama bertahun-tahun, jika sama sekali.
Orang yang bangun dari koma biasanya datang secara bertahap.
Mereka mungkin sangat gelisah dan bingung sejak awal.
Beberapa orang akan sembuh total dan sama sekali tidak terpengaruh oleh koma.
Orang lain akan mengalami kecacatan yang disebabkan oleh kerusakan otak mereka.
Mereka mungkin membutuhkan fisioterapi, terapi okupasi dan penilaian dan dukungan psikologis selama masa rehabilitasi, dan mungkin membutuhkan perawatan selama sisa hidup mereka.
Peluang seseorang pulih dari koma sangat tergantung pada tingkat keparahan dan penyebab cedera otak mereka, usia mereka dan berapa lama mereka koma.
Tetapi, tidak mungkin untuk memprediksi secara akurat apakah orang tersebut pada akhirnya akan sembuh, berapa lama koma akan berlangsung dan apakah mereka akan memiliki masalah jangka panjang.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Apa yang Terjadi ketika Seseorang Mengalami Koma? Mirip dengan Tidur tapi Tak Bisa Bangun"
Baca Juga: Jangan Nekat Tidur di Atas Jam 12 Malam Jika Tak Ingin Berakhir Koma Seperti Sosok Ini
(*)