Gridhype.id-Memiliki kecerdasan yang baik tentu sangat menguntungkan bagi banyak orang.
Tidak heran jika setiap orang tua mengusahakan kecerdasan untuk anaknya.
Selama ini, banyak orang menganggap bahwa kecerdasan hanya dapat diperoleh dengan belajar.
Padahal, ada beberapa hal lain yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kecerdasan anak, salah satunya video game.
Saat ini, ada banyak aplikasi atau game yang mengeklaim dapat melatih kecerdasan otak kita. Kita bisa memperolehnya di internet secara gratis maupun berbayar.
Ini memang tampak menggiurkan, namun ada cara lain yang telah terbukti secara ilmiah mampu meningkatkan kepintaran.
Cara Meningkatkan Kecerdasan Menurut Sains
Dilansir dariBBC Science Focus Magazine, berikut adalah beberapacara menjadi lebih pintar menurut sains.
1. Bermain Video Game
Sebuah studi tahun 2015, yang membandingkan game pelatihan otak Lumosity dengan game puzzle Portal 2, menemukan bahwa pemain Lumosity tidak menunjukkan peningkatan dalam keterampilan pemecahan masalah dan spasial, tetapi pemain Portal 2 dapat mencapainya.
Baru-baru ini, tepatnya pada tahun 2020, para peneliti yang berbasis di Karolinska Institutet, Swedia, melihat data dari sekitar 9.000 anak-anak Amerika dan menemukan bahwa anak-anak berusia 9 atau 10 tahun yang bermain video game untuk waktu di atas rata-rata tidak menunjukkan perbedaantingkat kecerdasandibandingkan dengan anak-anak yang bermain lebih sebentar.
Dua tahun kemudian, studi yang melibatkan 5.000 anak-anak menemukan bahwa pada usia 12 tahun, anak-anak yang bermain video game memiliki 2,5 poin IQ lebih tinggi dari rata-rata.
Baca Juga: Ternyata Ini yang Terjadi pada Otak Ketika Kita Bermimpi, Ahli Singgung Soal Kejiwaan
Sementara itu, penelitian pada peserta yang lebih tua menunjukkan bahwa ada manfaat yang serupa. Misalnya, sebuah studi tahun 2020 terhadap orang dewasa berusia 60 hingga 80 tahun menunjukkan bahwa bermain game, seperti Angry Birds atau Super Mario 3D World, dapat meningkatkan memori selama rentang waktu empat minggu.
Sejalan dengan ini, sebuah studi terhadap hampir 45.000 peserta yang diterbitkan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa meskipun ada sedikit manfaat kognitif dari bermain game pelatihan otak, hasilnya tidak signifikan jika dibandingkan dengan efek video game pada umumnya.
2. Tidur Siang
Banyak ilmuwan dan seniman terkenal mengandalkan tidur siang untuk mempertajam pikiran mereka, memecahkan masalah, atau menghasilkan ide.
Penelitian modern pun telah memvalidasinya melalui makalah yang menunjukkan peningkatan dalam berbagai keterampilan kognitif setelah tidur siang.
Dr. Delphine Oudiette dari Paris Brain Institute menyusun sebuah studi untuk menguji apakah micronap dapat meningkatkan kreativitas.
Dr. Oudiette mempresentasikan peserta studi dengan masalah matematika dan, jika mereka tidak bisa menyelesaikannya, mereka diminta untuk berbaring di kursi dan beristirahat.
Setelah istirahat, orang-orang yang terhanyut ke tahap 1 tidur tiga kali lebih mungkin menyelesaikan masalah daripada orang yang tidak tidur siang.
3. Berpikir Lebih Terbuka
Semakin tua, kita cenderung semakin berpikiran tertutup dan terjebak dalam cara dan keyakinan kita.
Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mencari pengalaman dan perspektif baru.
Misalnya, cobalah tempat makan yang berbeda setiap kali makan di luar atau mengunjungi destinasi yang berbeda untuk liburan, alih-alih selalu kembali ke tempat yang sama.
Baca Juga: Indra Bekti Kembali Pulang ke Rumah, Keluarga Gelar Syukuran Atas Kesembuah Sang Presenter
4. Olahraga Teratur
Olahraga sangat penting karena sejumlah alasan. Pertama, oksigen mengoksigenasi darah.
Otak bekerja dengan glukosa beroksigen, dibawa oleh hemoglobin dalam darah, dan suplai oksigen segar.
Alasan kedua adalah bahwa otak kita, karena diciptakan untuk bernavigasi di lingkungan yang asing, tidak bekerja dengan baik ketika tidak ditantang dengan keharusan memecahkan masalah.
Misalnya, saat kita berjalan di jalan yang tidak beraspal, baik di taman atau di hutan belantara, kita harus melakukan ratusan penyesuaian mikro terhadap tekanan, sudut, dan kecepatan kaki.
Penyesuaian ini merangsang sirkuit saraf otak dengan cara yang tepat.
Area yang paling terstimulasi adalah hippocampus, yakni struktur yang penting untuk pembentukan dan pengambilan memori.
Inilah sebabnya mengapa begitu banyak penelitian menunjukkan bahwa memori dapat ditingkatkan dengan aktivitas fisik.
5. Makan ikan
Otak adalah organ yang selalu lapar. Meski hanya menghasilkan sekitar 2 persen dari keseluruhan berat badan, otak mengonsumsi sekitar 20 persen dari total kebutuhan energi tubuh.Baca Juga: Bakal Segera Kembali ke Rumah, Indra Bekti Beri Respons Haru Bisa Bertemu Anak-Anak
Bukan hanya energi yang dibutuhkan otak untuk berfungsi dengan baik. Mikronutrien dalam jumlah yang cukup juga sangat penting untuk otak yang sehat.
Bukti ilmiah menunjukkan bahwa kekurangan nutrisi berkontribusi pada kesehatan otak dan mental yang buruk.
Selain itu, selama rentang hidup manusia, nutrisi selalu berperan penting dalam struktur otak dan kesehatan mental.
Misalnya, wanita yang mencoba untuk hamil disarankan mengonsumsi asam folat (vitamin B) untuk mencegah kondisi cacat tabung saraf, seperti spina bifida.
Bukan hanya asam folat yang dibutuhkan oleh otak yang sedang berkembang. Asam lemak omega-3 juga penting untuk membentuk blok bangunan struktural membran sel otak.
Salah satu lemak ini, DHA, membentuk antara 10 dan 20 persen dari total kandungan asam lemak otak.
DHA mempromosikan morfologi neuron dan pensinyalan sel yang sehat, memungkinkan sel-sel otak untuk berkomunikasi secara efisien.
Selama kehamilan, akumulasi DHA di otak dan retina diperlukan untuk perkembangan otak dan fungsi visual yang tepat.
Tubuh tidak dapat mensintesis DHA dalam jumlah yang cukup sehingga harus diperoleh dari makanan.
Adapun makanan yang kaya akan DHA adalah makanan laut dan ikan berminyak seperti sarden, mackerel, salmon, dan trout. Sebanyak 140 g mackerel cukup untuk memasok omega-3 selama seminggu.
6. Tidur yang cukup
Tidur dapat meningkatkan kemampuan kita untuk mempelajari keterampilan motorik.Ahli saraf, Dr. Matthew Walker melatih orang untuk mengetik serangkaian tombol yang rumit pada keyboard komputer dan mengujinya 12 jam kemudian.
Mereka yang tidak tidur di antara dua sesi meningkatkan performa mereka sebesar 2 persen, sedangkan mereka yang tidur 20 persen lebih cepat belajar tanpa kehilangan akurasi.
Jadi jika kita cukup tidur, ingatan kita dapat terkonsolidasi, yang dapat membantu kita belajar lebih efektif.
Artikel ini telah tayang dikompas.comdengan judul6 Cara Meningkatkan Kecerdasan Menurut Sains
(*)