Nyamuk Digadang Jadi Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Benarkah?

Kamis, 26 Januari 2023 | 21:00
Kompas

Nyamuk sebagai hewan paling berbahaya di dunia

Gridhype.id-Keberadaan nyamuk memang meresahkan karena memberikan banyak kerugian.

Siapa sangka nyamuk yang dikenal sebagai hewan kecil ini justru dianggap paling berbahaya di dunia.

Lantas, apa yang membuat nyamuk menjadi hewan paling berbahaya?

Beberapa hewan dikategorikan sebagaihewan paling berbahayadi dunia karena menyebabkan ratusan hingga ratusan ribu kematian manusia setiap tahun.

Bukan hanya hewan berukuran besar dengan gigi taring tajam, ada juga hewan yang berukuran kecil, tetapi sangat mematikan bagi manusia.

Nyamuk Hewan Paling Berbahaya di Dunia

Dilansir dariBBC Wildlife Magazine, nyamuk adalah hewan paling berbahaya di dunia yang bertanggung jawab atas 725.000 hingga 1.000.000 kematian setiap tahunnya.

Namun, bukan berarti serangga kecil ini dengan sengaja membunuh manusia. Alih-alih membunuh secara langsung, nyamuk justru menjadi penyebar penyakit makan.

Jadi selama menghisap darah manusia dan hewan, nyamuk secara tidak sengaja menularkan patogen infeksius, membawa bakteri, virus, dan parasit dari orang ke orang.

Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dengan jumlah kematian tertinggi adalah malaria, infeksi parasit yang disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Penyakit ini sangat mematikan sehingga berdampak besar pada sejarah manusia.

Bukti Nyamuk Hewan Paling Berbahaya di Dunia

Nyamuk menyebarkan agen penyebab penyakit, bukan penyakitnya. MengutipNewsMedical & Life Science, berikut adalah beberapa penyakit berbahaya yang dibawa oleh nyamuk.

Baca Juga: Bukan Vampir, Ini Dia Sederet Hewan Pengisap Darah yang Perlu Kamu Ketahui, Salah Satunya Bisa Sebarkan Penyakit Mengerikan Ini

1. Malaria

Malaria adalah penyakit menular yang paling berbahaya, yang disebabkan oleh parasit Plasmodium. Patogen ini ditularkan oleh spesies nyamuk Anopheles.

Penyakit malaria, yang menyebabkan sekitar 220 juta kasus di seluruh dunia, dan lebih dari 400.000 kematian setiap tahunnya, menyerang 40 persen penduduk dunia.

Malaria serebral adalah jenis yang paling mematikan, dengan kematian hampir 20 persen hingga 50 persen pada wanita hamil. Di antara penderita malaria serebral, lebih dari 575.000 kasus akan terus mengalami defisit neurologis dan intelektual, kejang, serta cacat perilaku.

2. Demam Berdarah

Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes. Hampir 96 juta orang jatuh sakit karena demam berdarah setiap tahun, sekitar 40.000 pasien di antaranya meninggal.

Demam berdarah bermanifestasi dengan demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, dan ruam. Komplikasi yang mencolok dan seringkali fatal adalah demam berdarah dengue, dengan jumlah trombosit yang rendah dan pendarahan internal serta masalah pernapasan.

3. Zika

Virus Zika awalnya hanya menyebabkan penyakit ringan dengan demam, nyeri sendi, dan ruam. Namun, penyakit ini berbahaya bagi kehamilan karena merusak otak janin yang sedang berkembang dan menyebabkan cacat neurologis.

Ciri umum dan karakteristik yang terlihat dalam kondisi tersebut adalah mikrosefali, terkadang fatal tetapi lebih sering menyebabkan masalah perkembangan ringan hingga berat.

4. Chikungunya

Infeksi virus Chikungunya penting menjadi perhatian karena gejala sisa yang parah dan melemahkan, terutama nyeri sendi yang berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Baca Juga: Aneka Tips Hari Ini, Aktivitas di Luar Ruangan Jadi Nyaman, Berikut Cara Mengusir Nyamuk dari Taman dan Teras Rumah

Selama infeksi akut, pasien chikungunya akan mengalami demam, nyeri, dan ruam. Saat ini, kasus chikungunya ditemukan di Afrika tropis, Asia, Eropa, dengan kasus yang tersebar di Amerika Serikat.

5. West Nile Virus

West Nile virus ditemukan pada tahun 1937 di Uganda, sebuah negara di Afrika bagian timur. Pada tahun 1999, jenis virus yang sangat mematikan yang berasal dari Israel dan Tunisia menginfeksi Kota New York, memicu wabah besar di seluruh AS.

Sementara infeksi asimtomatik pada lebih dari 80 persen orang, dapat menyebabkan demam, nyeri, dan mual, sementara kurang dari 1 persen mengembangkan komplikasi yang berbahaya, yakni ensefalitis West Nile.

6. Ensefalitis Jepang (JE)

Virus JE menyebabkan sekitar 68.000 kasus di Asia setiap tahun. Sebagian besar kasus adalah ringan, dengan demam dan sakit kepala atau tanpa gejala.

Namun, 1 dari 250 kasus memiliki gejala yang parah. Sebanyak sepertiga kasus virus JE berakhir dengan kematian, dan setengah dari yang selamat mengalami kerusakan otak permanen.

Artikel ini telah tayang dikompas.comdengan judulApa Bukti Nyamuk adalah Hewan Paling Berbahaya di Dunia?

Baca Juga: Aneka Tips Harian, Begini Cara Alami Mengusir Nyamuk dari Rumah

(*)

Tag

Editor : Puspita Rahayu

Sumber Kompas.com